Pada tulisan kali ini
saya persiapkan untuk menyambut hari kemerdekaan Negara kita kita tercinta yang
akan kita sambut sebentar lagi. Kali ini saya akan melihat fenomena rasa
nasionalisme tentang bendera kita Sang Merah Putih, tentunya dari sudut pandang
seorang pejalan kaki melihat keadaan disekitarnya.
Setiap kali saya
mengunjungi sebuah tempat baru khususnya dalam melakukan pendakian gunung saya
selalu melihat keadaan yang mungkin sudah dianggap lumrah bagi beberapa orang, suatu
yang selalu hampir saya temui disetiap gunung yang pernah saya daki. Dalam melakukan
pendakian tentu kebanyakan kita akan bertemu dengan para pendaki lainnya entah
mereka sendiri atau rombongan. Jika kita perhatikan lebih dalam lagi terutama
untuk para pendaki yang datang beramai ramai pasti disitu juga terdapat atribut
atribut yang menunjukkan komunitas atau nama perkumpulan dari para pendaki
tersebut. Atribut biasanya terdapat di kaos , kain slayer, banner dan
kebanyakan adalah dengan bendera.
Bendera bendera
biasanya selalu menancap dimana terdapat tempat tempat lapang yang cocok untuk
berkemah. Bendera melambangkan kebanggaan mereka akan organisasi maupun
kelompok atau juga untuk “prestise atau
mendapatkan pengakuan” bahwa kami “Bendera kami” telah berhasil menapaki
daerah ini. Memang perasaan bangga yang sulit untuk dijelaskan.
Beralih
menapaki jalan setapak kecil untuk menggapai mimpi yang selalu tertanam dalam
pikiran. Sekumpulan pendaki terseok seok, terduduk lesu, mengumpulkan tenaga
dan sisa sisa semangat tekat untuk meraih satu tujuan. Setelah berjalan berjam bagaikan
semut merayap di kemegahan alam semesta mereka akhirnya sampai di tujuan akhir yaitu puncak tertinggi.
Raut wajah
lelah telah kembali berkat senyum senyum mereka berhasil menggapai mimpi mimpi,
sebuah tempat yang selalu ingin mereka tuju. Bendera bendera pun mereka
tancapkan dan kibarkan, tetapi ada satu hal yang menarik. Bukan bendera
komunitas atau organisasi yang pertama kali mereka kibarkan, melainkan bendera “Merah
Putih”.
Sungguh bergetar hati setiap kali melihat kibaran Sang Merah Putih di puncak puncak tanah tertinggi di negeri ini. Mereka semua telah rela berjalan gontai, melawan bahaya, meninggalkan semua atribut komunitas yang telah mereka tancapkan sebelumnya demi sebuah kebanggaan mengibarkan merah putih di tengah kemegahan alam semesta raya.
Setidaknya
seperti itulah yang saya lihat setiap kali melangkahkan kaki ke puncak puncak
tanah tertinggi, rasa nasionalisme akan negeri ini tetap ada dan semoga akan
kekal abadi selamanya. Namun tak hanya orang lain yang merasakannya, saya pun mengalami
hal yang sama disetiap datang ke puncak gunung gunung dan sebatang kayu di
genggaman terikat bendera merah putih yang berkibar. Hati bergetar, Rasa lelah
pun sirna, hanya rasa bangga yang terasa di hati.
Biarlah
orang bilang Negara kita bobrok, pemerintahan tidak becus, ekonomi yang carut marut atau apalah sebutannya, tapi ini tetap tanah air kita dan sudah sepantasnya
kita tetap menjaganya, sampai kapanpun juga, dan di hadapan Foto foto Bendera Merah
Putih ini saya ucapkan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 68, Merdeka !!!!
Puncak Gede (G. Gede) |
0 komentar