Gunung Prau adalah sebuah gunung yang terdapat di Dataran Tinggi Dieng tepat di perbatasan Kabupaten Kendal dengan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Gunung yang mempunyai ketinggian 2565 mdpl ini kerap dipandang sebelah mata oleh para pendaki, karena tingginya yang tidak seberapa, namanya pun seakan hilang tertelan dengan nama besar Sindoro Sumbing yang berdiri gagah tak jauh dari gunung prau ini. Dan nama Gunung Sikunir lebih dikenal para kalangan wisatawan yang berkunjung ke dataran tinggi dieng dan ingin menikmati matahari terbit yang konon katanya adalah Golden Sunrise. Tapi Gunung Prau memiliki semua yang tak dimiliki Sikunir dan tempat lainnya di dataran tinggi Dieng.
Tulisan saya kali ini adalah
kelanjutan cerita dari Mengejar Matahari Hingga Ke Dieng Plateu. Yahh, memang
Gunung Prau ini adalah tujuan utama kami sebelumnya, tapi demi efisiensi waktu
dan rugi juga kita tidak menjelajah dataran diengnya sendiri, cerita lengkap
kami menjelajah dieng bisa dibaca DISINI. Ataupun jika kalian malas membaca tulisan saya yang carut marut ini bisa lansung menonton video pendek perjalanan kami DISINI atau bisa juga dengan langsung klik video dibawah ini.
Setelah kita hampir sehari
mengelilingi dieng mulai dari kawah sikidang, candi arjuna, telaga warna dll,
jarum jam ditangan pun semakin miring ke kanan menunjukkan sore akan segera tiba.
Oleh karena itu kami segera berbegas menuju tujuan utama kami yaitu Gunung
Prau. Kamipun terlebih dahulu harus mendaftarkan diri ke basecamp dan jalur
yang kita lalui adalah melalui patak banteng untuk lebih menyingkat waktu
walaupun nanti trek tiada bonus. Untuk menuju basecamp dapat dicapai
menggunakan minibus dari terminal mendolo dan turun di Kantor lurah Patak
Banteng yang merangkap menjadi basecamp pendakian. Plang nama basecamp pun
sangat jelas, disini kita diwajibkan untuk mendaftarkan diri dan membayar
retribusi pendakian sebesar 3000 per orang.
Bersiap Di Base Camp Desa Patak Banteng Trek Pendakian Gunung Prau (Sumber) |
Setelah bersiap siap dan tak
membuang waktu lagi karena hari semakin sore karena sesuai rencana kami harus
sampai puncak sebelum malam menjelang. Sebelum berangkat kamipun melakukan doa
agar diperjalanan kami diberi kekuatan dan kelancaran. Bebas Poliooo..woyoooo..
Teriakan kami pun membahana itu petunjuk kaki kita akan segera melangkah. Para
penjaga basecamp pada awalnya mengantar kita sampai di ujung perkampungan untuk
menunjukkan arah pendakian yang benar. Dari pos basecamp hingga melewati desa
patak banteng, jalan sudah mulai menanjak tanpa ampun. Sungguh pemanasan yang
luar biasa, nafas kita pun sudah mulai berburu dengan detak jantung.
Sampai di ujung desa kamipun
harus berjalan sendiri tanpa bantuan dari penjaga basecamp, tapi tenang saja
semua trek sangat jelas dan lengkap dengan penunjuk arah. Awal mula trek
mengikuti jalanan berbatu membelah perkebunan warga, dengan jalanan yang tetap
miring tanpa tanah datar sedikitpun. Sampai diujung jalan berbatu kita harus
mengambil jalur ke kiri menanjak dan diantara perkebunan warga. Dari sini trek
menjadi jalur tanah sempit, berdebu, dan tetap menanjak hebat.
Langkah demi langkah menahan
beban tas di pundak kami, kaki yang semakin berat, dan akirnya kami sering
sekali beristirahat sepanjang jalur pendakian. Tak apalah karena nama tim kami
sendiri telah merefleksikan fisik kita yang lemah..haha.. Pecel Lele “Pendaki
cepat lelah, lemes, letoy” Nama yang absurd dan sangat aneh. Alon alon asal
klakon, itulah motto saya setiap mendaki gunung, puncak bukanlah tujuan utama
tapi bagaimana kita menikmati setiap jengkal perjalanan kita.
Flora Sepanjang Trek |
60 menit pun berlalu kamipun
sampai di pos 2, pos yang ditunjukkan dengan Plang nama yang menempel di pohon.
Dari pos 2 ini kita dapat menikmati desa patak banteng dari ketinggian. Rumah
rumah tampak kecil bak sebuah maket kecil dari mahasiswa Arsitek..haha.. memang
manusia kecil di hadapan alam apalagi di hadapan sang pencipta alam, dari
kejauhan juga terlihat telaga warna yang sangat elok. Disini pun kami melepas lelah terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan.
Selepas pos 2 tanjakan
semakin hebat dan tanpa ampun, jelas ini diluar perkiraan saya, karena menurut
info yang selama ini say abaca di google tidak seperti ini. Kalau menurut saya
trek ini merupakan de Javu dari trek pendakian Gunung Gede via jalur gunung
putri. Hampir 2 jam telah berlalu
kamipun mendapati pemandangan jalur yang membelah bukit secara vertikal. Dan
menurut orientasi saya ini adalah bukit terakhir sebelum kami mencapai Camp
Zone di puncak. Sebelum menerjangnya kami pun bernarsis ria terlebih dahulu
untuk menghilangkan rasa lelah.
Pos 2 |
Oke setelah dirasa istrihat dan narsis cukup, tekat pun kami naikkan dan menerjang jalur super terjal ini. Lima langkah berhenti itulah kedaaan kami di jalur yang terakhir ini. Kabut pun mulai merangkul tubuh, mau tak mau kami harus segera cepat agar kami tak semakin kedinginan serta kemungkinan terburuknya hujan akan turun. Hampir 45 menit kami naik akhirnya jalanan datar, dengan setapak kecil membelah taman bunga. Entah bunga apa namanya, bukan edelweiss ataupun lavender. Merah, putih, kuning, sejauh mata memandang seakan bunga ini penuh menutupi warna tanah yang hitam.
Mentari yang semakin condong
semakin membuat taman bunga ini, siluet sileut sinarnya pun membuat perasaan
damai dan tenang. Sekitar 100 meter berjalan kembali kita telah sampai di camp
zone. Kamipun segera membuka tenda di tempat yang paling nyaman, tapi sayang
pemandangan gunung sindoro sumbing yang selama ini saya biasanya saya lihat di
google itu tertutup kabut pekat. Dalam hati saya berdoa agar kabut ini segera
tersapu angin, dan tak lama setelah itu, Alhamdulillah kabut benar benar pergi
dan pemandangan sore yang menakjubkan terhampar di depan mata. Gunung Sindoro
tampak gagah menyapa sebuah sore yang indah ini, dan dibelakang tampak Gunung
Sindoro yang masih malu malu menampakkan puncaknya. Awan awan berarak lembut di
bawah, Kalimat kecil terucap dari mulut saya. Sungguh Negeri yang indah, aku
cinta sekali akan negeri ini.
Lama sekali memandang pemandangan
yang menakjubkan ini, namun perlahan lahan sinar matahari sore telah
menghilang. Tak ingin rasanya beranjak dari tempat ini, tapi apa daya suhu yang
semakin menurun memaksa saya segera kembali ke tenda yang terpasang rapi. Ritual
malam pun kami lakukan, membuat api unggun sambil memandang teman teman wanita
sedang asik memasak. Malam itu cuaca benar benar cerah, bintang bintang pun
dengan cerianya menampakkan sinarnya. Tak ingin kehilangan momen saya pun
memasang Tripod dan kamera, karena malam pun menyimpan sejuta keindahan yang
perlu kita abadikan. Berikut beberepa momen momen indah yang berhasil saya
abadikan.
Minggu pagi terdengar keramaian
di luar tenda kami. Teriakan sunrise..sunrise.. langsung membuat mata saya
terbuka, karena pagi memang sebuah momen yang tidak sepatutnya kita tinggalkan.
Saya pun segera bangun dan mengambil kamera, sambil sedikit berteriak
membangunkan teman teman lainnya. Setelah kami 11 berkumpul kamipun bersama
sama mencari spot terbaik untuk menikmati matahari terbit. Sekali lagi saya
dihadapkan dengan sebuah momen pagi yang menakjubkan, Kali ini Gunung Sindoro
dan Sumbing benar benar menampakkan wujudnya dari bawah hingga puncak. Awan
awan lembut bak permadani yang terhampar
di langit yang luas, sinar hangat matahari pagi merasuk ke dalam kulit
kami yang kedinginan. Sungguh pagi yang
indah.
Setelah puas menikmati matahari
pagi saya pun mencoba sedikit menjelajah bukit disamping tempat kita mendirikan
tenda. Dibukit sebelah barat ini terdapat pemandangan yang tak kalah indah, tampak
dari kejauhan dataran dieng, telaga warna, kawah sikidang.
Setelah masak dan makan pagi kita
pun segera beres beres dan kembali turun karena tiket bis sudah ditangan dan sore
hari kita harus segera sampai di terminal mendolo. Untuk perjalanan turun kami
mengambil jalan yang berbeda dengan naik kemarin. Kami berencana turun via
dieng kulon. Dari camp zone kita harus mengambil jalan setapak yang membelah
bukit yang katanya ini bukit teletubbies yang berwarna hijau sama seperti di
Film film teletubbies yang sering saya tonton pada waktu kecil dulu. Sayangnya pada
saat kami berkunjung rumput rumput disini sedang kering, pada saat kami lalui
pun udara sangat panas dan menyengat. Jarang ada pepohonan besar di padang
rumput ini. Jangan kuatir tersesat karena setapak kecil di jalur ini sangat
jelas. jalur naik turun bukit, mungkin ini semacam bukit penyesalan ya..ha..ha.
karena setelah kita turun bukit kita harus nanjak lagi mungkin ada 3 -4 bukit
naik turun, dan yang paling berat adalah sebelum mencapi puncak repeater.
Di puncak repeater terdapat
menara repeater radio yang dibangun pemerintah jawa tengah. Dari sini trek akan
terus menurun di tengah tengah hutan yang rindang. Namun persiapkan mesker
karena jalanan sangat berdebu terutama pada musim kemarau, atau malah menjadi
jalanan yang berlumpur dan licin jika musim hujan. Berjalan kurang lebih 60
menit dari repeater desa dieng kulon akan segera menyambut. Maka perjalanan
kita akan segera berakhir. Gunung prau sebuah gunung yang tidak terlalu tinggi
tapi menyimpan keindahan yang tidak tertandingi.
Mungkin sedikit tulisan ini bisa
menjadi referensi bagi para pembaca sebelum mengunjungi gunung prau, Dan dibawah terdapat video pendek perjalanan kami. ada
sedikit pesan saya jika mengunjungi gunung prau ataupun gunung gunung lainnya
kita tetap menjaga kelestarian alam, menjaga kebersihan agar keindahannya tak
akan pernah pudar. Sekian, terima kasih.
136 komentar
Di sisi kab Batang anda bs menikmati air terjun 3 tingkat so wonderfull
ReplyDeleteNamanya apa ya?? bisa dijadikan rekomendasi kalau sedang mengunjungi kab batang
Deletepaling suka foto yang 'pemandangan sisi barat' :D
ReplyDeleteTapi sisi barat juga memprihatinkan menurutku isti, bukit bukit sudah gundul berubah menjadi ladang sayur semua :(
Deletebagus banget ya pemandangannya, paling seneg aku kalo liburan ke gunung, o iya kalo mo tau info Discount Pulau Seribu, Bidadari, Pantara, Kotok, Putri, Ayer, Sepa, Jl. Lodan Timur 7, Marina Ancol, Jakarta Telp : 02168274005 / 08159977449.
ReplyDeleteSubhanallah!!!!!!!!!!!!!!!!!! Keren bgt Mas..
ReplyDeleteKamu harus kesana..hehe
DeleteKlo bawa kendaraan roda empat tempat penetapan nya dmn ya??
Deleteayoo kesana lagi yuuk
ReplyDeleteLoh kemarin ndak ikut yo mas ? #ehmap :D
DeleteAhh..udah pernah, gunung lain aja yuk :p
DeleteNice story.... Tanks infox.....!
ReplyDeleteSama Sama :)
Deletesalam lestari , bagus-bagus fotonya, smoga gunung prau tetap lestari
ReplyDeleteAmin.. Semoga para pendaki selalu mendaki gunung secara bijaksana
DeleteNice Pict gan,, rencana ane mau kesana January besok mudah2an gak ada kendala... Salam Lestari
ReplyDeleteAmin..semoga lancar pendakiannya :)
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSeneng ngliat poto2na, nice pict gan... ^^b btw ada sumber airna ga n dsblh mn gan? Insyaallah rcna akhir thn mo blibur ksna nih.. mohon advicenya, newbie nih.. hehe... arigatou :)
ReplyDeleteDiatas tidak ada sumber air mbak, semua persediaan harus dibawa dari desa terakhir Patak banteng atau dieng kulon :)
Deletethanks gan infonya, besok tahun baru aku juga mau muncak ke gnung prau. Smga lancar. :)
ReplyDeleteSama sama mas :), semoga lancar pendakiannya. Jangan lupa bawa sampahnya turun :)
Deleteok browwwwww, jaga kelestarian alam,
ReplyDeletePecel Lele...b'arti sama Om Al juga ya bang
ReplyDeletekemaren tgl 22 jg baru dr Prau...tp sayang ga dpt sunrise,cz dr mulai naek jam 18.30 ane dah di guyur ujan...eeh pas sktar jam 2-5 subuh ada baday di puncak Prau
ReplyDeleteWahh...sayang sekali mas, silahkan dicoba sekali lagi waktu musim kemarau
DeleteWaah... sm mas, kmrn kami kena badai jg dr mlm ampe sblm subuh..tpksa smpe repeater aja.. tp alhamdulillah pagi dpt sunrise dr puncak situ... not bad lah, cm beku.. :D
Deletefoto yang pas malam,,bikin damai kalo liatnya,,ok,,next plan sepeertinya PRAU menantang...
ReplyDeleteSilahkan berkunjung mbak, tapi pesan saya mendakilah dengan cara yang bijaksana ya mbak. Jangan pernah tinggalkan sampah disana :)
DeleteGunungnya kayak di alam mimpi...tapi kapan ya bisa kesana :3 sibuk :(
ReplyDeleteGunung tak akan pernah lari kemana kok :)
Deletegood banget malem dapet gambar begitu ,semoga bisa kesana tahun ini :)
ReplyDeleteAminnn.. Terima kasih banyak :)
Deleteklo udah sekali mendaki pasti ketagihan dan semua lelah terbayar sudah ketika di puncak argghhh kangeeen mau naik lagi :')
ReplyDeleteMari kita naik naik gunung :)
DeleteSalam Lestari.
subhanallah keren banget :D
ReplyDeleteinsya Allah akan segera kesana :)
Aminnn :)
Deletewaaah bagus sekali bang...
ReplyDeleteMaret ini InsyaAllah berangkat ke prau.
ReplyDeletePersiapkan fisik, Semoga lancar pendakiannya :)
DeleteUdah pasti akan dipersiapkan semunya walau masih ada yg kurang.
ReplyDeletemantep banget bang ulasannya, jadi pencerahan banget buat kita yg mau jalan di akhir maret, thanks
ReplyDeleteSemoga lancar :)
Deletenice info juragan..... semacam petunjuk bagi yang mau melakukan perjalanan kesana :)
ReplyDeleteTerima kasih banyak :)
Deletegila keren banget mas, iitu berarti kalian ga nyewa homestay ya? budgetnya brp mas kesana? thanks
ReplyDeleteKita Low cost traveller, jadi sebisa mungkin menekan cost :) hehehe. Lebih baik juga camping untuk lebih mendekatkan diri pada alam.
Deletemas, ini waktu bulan apa kesana? sama sekali ga ada hujan ya?
ReplyDeletemas, ini waktu bulan apa kesana? sama sekali ga ada hujan ya?
ReplyDeleteBulan oktober 2013 mbak :), sebaiknya musim kemarau jika ingin berkunjung kesana.
DeleteBagus banget gaann...
ReplyDeleteUdah ngrencanakan mau ke sono tgl 20 besok :)
Ati ati gan..semoga lancar :)
Deletemas, ini keren abis !
ReplyDeletedouble keren
argh berlipat2 keren, jd pengen kesana, catatan perjalannya + foto2nya jg keren,
jd pengen kesana euy
Terima kasih banyak :)
Deleteijin share mas... Terimakasih.. :)
ReplyDeleteJangan lupa tetap ada link ke sumbernya ya mas :)
DeleteBismillahitawakaltu'alallah...semoga kesempatan minggu besok ini benar2 bisa sampai sana :3
ReplyDeleteAmin..semoga cuaca mendukung mbak :)
Deletewah nice trip gan , racun nih :)
ReplyDeleteoiya kl dr basecamp smpai puncak estimasi waktu brp lama gan?? mending nanjak lwt pathak benteng/dieng gan? rencana mei mw ksana tp dpt info cuaca dsana ujan mulu :(
Dari pathak banteng 3 - 4 jam mas, tergantung fisik. Menurut saya lebih enak dari patak panteng karena lebih cepat, tetapi dengan medan yg sangat menanjak.
DeleteNice Trip , Nice Artikel .. Mampir juga ya :D
ReplyDeletehttp://diseberangruangan.blogspot.com/
Segera meluncur :)
Deleterecomended mas bro coretannya. rencana 30 Mei 2014 mo kesana.
ReplyDeleteSemoga lancar pendakiannya mbak :)
DeletePenjaga bascamp yg nganterin sampai rombongan jalan sendiri itu dibayar mas? Tanpa pemandu penunjuk arah sampai puncak udah jelas mas?
Deletegue kemarin habis turun,,, tp sayang... kagak ke gunung prau.....
DeleteBTW arahnya kemane sich dr pertigaan wonosobo???
Nganterinnya gratis kok setelah kita registrasi di basecamp, Arah juga sudah jelas dengan setapak kecil. Basecamp patak banteng ada di jalan yg mengarah ke dieng, tepatnya di kantor lurah desa patak banteng.
Deletebang di basecamp patak banteng bisa buat tidur gak ?
ReplyDeleteklo dari basecamp ke candi jauh gak
Bisa buat bermalam, kalo dari candi lumayan jauh.
Deleteseruuu banget liat perjalanan kalian!!!! pengen banget naik gunung, tapi ga ada temen sepermainan yang mau naik gunung :( kalian masih mahasiswa kah? kalo boleh tau komunitas pecel lele, komunitas dari univ apa ya? makasih :)
ReplyDeleteKami hanya sekumpulan yang mempunyai hobi sama yaitu travelling yg mempunyai background bermacam macam, ada yg kerja dan mahasiswa. Mari mbak Cindy kalau mau bergabung jalan jalan bareng kita :)
DeleteOh gitu toh, sipsip. kapan mau jalan lagi? kalo ada info kabar2i yaaa, ngmg2 aku masih mahasiswi di feui, pradikta udah kerja ya?
DeleteSiappp mbak cindy, aku udah kerja :)
Deletetest
ReplyDeletemau tanya dong, perlu booking tdk untuk naik gunung prau? ngecamp itu posisinya dsebelum puncak apa memang sudah dipuncak ngecampnya?
ReplyDeleteTidak perlu booking, hanya perlu registrasi di basecamp. Lokasi camp ada di puncak gunung prau, lahan sangat luas.
DeleteKemaren barusan ke dieng tapi gak sempet ke prau, bagus juga ternyata ya, btw nice info, jadi kebelet mau balik lagi kesana :3
ReplyDeleteGunung prau merupakan tempat dengan minat khusus pendakian gunung dengan berbagai resiko di dalamnya. Bukan tempat wisata umum mas
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteIya mas kemaren pas ke dieng cuma sempat ke sindoro sama sikunir aja, gak sempat ke prau juga maksudnya
DeleteAyokk berjunjung ke prau mas...cantik pemandangannya
Deletetrmksh. mas pradikta kusuma, klo suhu disana gmn? rencana tgl 13 juni sy mau kesana.
ReplyDeleteSuhu y pasti dingin mas, standart gunung..hehehe
Deletemas pradikta kusuma, kalau dieng plateau dengan patak banteng jaraknya jauh tidak?
ReplyDeleteDeket banget mas, sebelum memasuki desa dieng atau tepatnya sebelum gerbang selamat datang dieng plateu.
Deleteminta contact person bascamp prau dong via patakbanteng
ReplyDeleteWaduhhh g ada mas, langsung aja datang kesana
DeleteGeren banget !!! Jadi pengen ke sana
ReplyDeleteAyo mendaki gunung
Deletebroh sorry mau tanya nih. kalo transport dari jakarta(kp. rambutan) ke prau apa aja yaa? mohon pencerahannya broh. terimakasih
ReplyDeleteKalo dari Kp.rambutan ada bis malam sinar jaya / pahala kencana tujuan Wonosobo. Tapi tiket harus booking dulu mas, gak bisa on the spot untuk ketersediaan tiket.
Deletewokeeeh siap mas. nah kalo dari terminal wonosobo naek apa lagi mas buat sampe basecamp?
ReplyDeleteNaik bis di terminal wonosobo jurusan dieng
Deletesalam kenal mas Pradikta Kusuma. Caper Anda menarik, informatif. Rencana saya sama anak saya, pas mulai libur, besok Jumat (27/6/14) mau ke Prahu. Rencana naik siang, biar dapat sunset dan sunrise besoknya. Mohon info: sekeluarnya dari basecamp, di jalan ada papan petunjuk arah kah? begitu juga di simpangan-simpangan selepas jalan raya, adakah papan petunjuk arah? Dekat situ ada tempat penyewaan aoutdoor gear gak? Saya punya, tapi daripada repot bawa dari yogya kan mending sewa. Terima kasih...
ReplyDeleteKalo dari basecamp Patak Banteng biasanya setelah registrasi kita akan diantar petugas melewati rumah penduduk dan menunjukkan jalur yang benar. karena setelah lepas desa jalur sudah sangat jelas dengan jalur setapaknya. Sebaiknya perlengkapan membawa sendiri mas, karena disana tidak ada persewaan alat alat.
DeleteKpn kesana lagi Mas???? sekarang dah tambah rame...
ReplyDeleteSepertinya memang semakin ramai dan semoga sampah tidak menggunung disana :(
Deletefoto nya kereeeeennn (y)..!!! kameranya pasti bagus.. ahahaha :D
ReplyDeletePake kamera biasa aja kok mbak :p
Deletethank bang ceritanya. semakin penasaran saya untuk pergi ke sana. insya Allah tgl 31 juli saya berangkat ke sana. semoga cerah cuacanya.
ReplyDeleteIya sippp bang Fathul. Semoga lancar ya dan mohon untuk selalu jaga kebersihan di gunung. Salam Lestari :)
Deletewaaahh foto malemnya keren, jd membulatkan tekad buat naik 8-10 agustus nanti (insyaallah).
ReplyDeleteinformatif sekali mas pradikta tulisannya. thxu.. ^^
Woyooo mas Aal, semoga sukses dan lancar pendakiannya. Salam lestari :)
Deletepgn nanya dong, kira kira budget utk ke dieng/gunung prau di kisaran brp ya kalo dari luar kota (Bandung), pgn ke sana jg soalnya hehe, makasih :)
ReplyDelete500k udah aman mas, tergantung cara ngegembel kita saja, hehehehe
Deletekeren2 mas foto2nya...kasih bocoran donk pake camera apa & lensa apa.....hihihi
ReplyDeletePake kamera dslr biasa aja kok mas :D
DeleteMas dipuncak ada sumber air ga? Atau diperjalanannya
ReplyDeleteSumber air tdk ada sama sekali, persediaan terakhir ya di basecamp
DeleteWahh...infonya jelas banget, kalo sama dgn jalur Putri berarti udah kebayang deh trek nya gimanaa, tanpa bonus sama sekalii...harus persiapan fisik banget niih
ReplyDeleteTengkyu ya gan, aku baru mau nanjak kesana nanti 17 agustus...
- Adriana Wayne -
Thanks gan udah mampir, semoga lancar pendakiannya dan semoga bisa upacara 17an di puncak :)
DeleteBang kalo dari patak banteng itu treknya gimana ? "Katanya" bonusnya dikit ya hahah.
ReplyDeleteOh iya kira kira suhu di puncak sampe -0 c gak bang ?
Thanks
Treknya nanjak terus selama 2,5 jam semenjak dari basecamp, kalo suhu mungkin gak sampe 0" bang
Deletemantap,,,,,,, siap2 upacara bendera di puncak dieng
ReplyDeleteSemoga lancar 17 agustusannya, salam lestari
Deletekak maaf kalo dari terminal mendolo wonosobo ke dieng desa petak banteng naek apa yaa? biayanya berapa? turunnya dimana kak?
ReplyDeletemohon dibantu ya kak terimakasih
Bisa naik bus 3/4 manuju dieng mbak, untuk cerita lengkap coba klik link dibawah :)
Deletehttp://www.setapakkecil.com/2013/11/dieng-plateau-mengejar-matahari-ke-desa.html
iya kak itu 3/4 menuju dieng nya naek angkot apa aja ya kak? soalnya kita belom pernah kesana kak sebelumnya.
Deletemaaf ya kak tolong dibantu:)
Cuman naik sekali aja dari terminal mendolo udah sampe dieng mbak.
Deletebro, fotonya pake kamera apa? suasana malamnya kok jelas gitu ya.
ReplyDeletePake kamera dslr biasa kok mas :)
Deleteealah, beda lensa mgkn ya. kmren pdhl dpet view malam hari sama persis kayak di gambar itu bro sayang gak bisa di abadikan :D
DeletePake lensa standar 55 mm aja kok mas, semua dslr lensa standar bisa.. asal kita memahami teknik pengambilan gambar di malam hari :)
Deletekeren!!! wajib ke sana nih.
ReplyDeleteTetep jaga dari sampah ya mbak :)
Deletesiap pastinya:)
DeleteGara-gara baca blog ini, aku jd kena racun trus nanjak kesana naik via pathak banteng turun jalur dieng... disana panas banget gan tanpa ada vegetasi hutan, mungkin karena musim panas jadi treknya berdebu parah smp sesak nafas... dan kalo malam dingin banget plus angin nya itu lhooo, takut tendanya terbang saking kencengnya hehehee...mungkin karena kita ngecamp langsung dipuncak gunung yah... so far, mt.prau memang ngga terlalu tinggi tp view nya luarrr biasaaa...
ReplyDeleteSelamat atas tripnya gan, tapi memang jika musim kemarau di gunung itu pasti lebih dingin dibanding musim penghujan. Jadi kena racun dari blog ini ya? seneng dengernya, tapi ada rasa bersalah juga karena membuat prau semakin sesak.. berharap sih prau tetap bersih dari sampah walaupun saat ini sudah semakin rame.
DeleteSpesial untuk gunung yang satu ini, abang jangan nyuruh pergi SEKARANG, karena jadwal kesana gue adalah bulan Mei. Sekian bang :)
ReplyDeleteMei?? Kelamaan kali, keburu tuh prau berlayar ke laut :p
DeletePrau itu mah... ah sudah nggak usah dibahas
DeleteJos gandos,
ReplyDeleteKlo bawa kendaraan roda empat, tmpt penitipan nya dmn ya?
ReplyDeleteMohon informasinya terimakasih
Bisa dititipkan di basecamp bang
Deletebagus bagt tempatnya keren
ReplyDeleteindex:dildo-id.com
ReplyDeleteindex:tokolelaki.xyz
index:obathammer.com
index:rajavimax.com