Langit biru dengan gumpalan awan putih menjadi latar apik ketika berkolaborasi dengan bentangan air pantai nan jernih di depan mata. Kehangatan pun terasa saat kaki menyentuh langsung butiran pasir putih yang terpapar matahari. Laut biru jernih berseberangan dengan puncak Gunung Rinjani yang menjulang tinggi di kejauhan. Semua keindahan ini dapat kita nikmati jika berkunjung ke Gili Trawangan.
Belum berkunjung ke Lombok jika
kita belum menginjakkan kaki di Gili Trawangan, yahh mungkin ini sebuah
statement atau apalah namanya itu yang mengharuskan kita untuk segera meluncur
ke sebuah pulau kecil yang gaungnya sudah sangat terkenal hingga keluar negeri.
Gili Trawangan merupakan salah satu pulau dari rangkaian 3 pulau yaitu Gili
Air, Meno dan Trawangan. Nama terakhir mungkin menjadi daya tarik yang sangat
menggoda, kenapa? Disini akan sedikit saya ceritakan apa menariknya dari pulau
ini.
Yang pertama bagaimana cara untuk menuju Gili Trawangan?
***
Kami menuju Gili Trawangan ini
setelah menuntaskan mimpi untuk menginjakkan kaki di atas ketinggian 3726 mdpl,
cerita lengkap bisa kalian baca di link di bawah ini.
Dari puncak gunung kamipun segera
menuju 0 mdpl, ya permukaan laut biru di pulau yang sangat mainstream di Pulau
Lombok, biarlah tapi memang terasa hambar jika kita sudah jauh jauh tanpa
menyempatkan ke Gili Trawangan. Dari senaru kami menggunakan kendaraan carter
yang kami pesan dari Ibu2 penjaga warung di pos masuk pendakian Senaru, disini
kami mendapatkan harga 50k / orang hingga pelabuhan Bangsal. Memang sedikit
agak mahal daripada kita carter mobil tetapi karena jumlah kita yang terlampau
banyak maka pilihan ini yang kami ambil. Mobil tampak seperti elf tetapi dengan
suara mirip truk sampah yang meraung raung. Tapi ya inilah namanya backpacker
sekeras apapun cobaan hidup tetap kami nikmati.
Mobil elf renta kami meliuk liuk menembus aspal mulus di pulau ini. FYI, semua jalanan di Pulau Lombok relatif sangat mulus sangat berbeda penampakannya seperti jalur Pantura Jawa yang selalu hancur, mungkin juga di Lombok ini truk truk besar sangat jarang saya temui. Selama hampir 2 jam kami menikmati jalanan mulus ini sampai akhirnya kami tiba di Pelabuhan bangsal.
Selain dari Senaru seperti cerita kami,
Akses untuk menuju Gili Trawangan sebenarnya sangat mudah dan gampang serta bisa
dengan banyak cara tergantung kondisi keuangan kita, hehehe.
1 1. Dari Bandara
Internasional Lombok dengan menggunakan bus Damri jurusan Senggigi (Biaya
sekitar 35k - 40k), turun di pasar seni kemudian dilanjutkan dengan ojek
ataupun kendaraan umum menuju pelabuhan bangsal. Dari pelabuhan bangsal dengan
perahu menuju Gili trawangan (Biaya 15k) untuk perahu tradisional dengan waktu
tempuh 1 jam ataupun speedboat waktu tempuh 10 menit (Biaya 75k). Untuk perahu tradisional
sendiri beroperasi dari jam 7 pagi hingga 5 sore, perahu akan berangkat jika
penumpang sudah penuh terlebih dahulu.
2 2. Menggunakan
taksi dari Dari Bandara Internasional Lombok dengan ongkos sekitar 300k – 350k.
33. Menggunakan
mobil carteran pribadi dengan harga yang bervariasi. Namun range harga carter
mobil Lombok adalah sekitar 400 – 600k, tergantung tipe mobil dan lama
perjalanan.
Jika dari bandara menuju pelabuhan
bangsal kita melalui jalur Pantai Sengigi kita akan menemui jalanan yang
emejing, ya emejing sangat indah. Selepas Kota Mataram Jalur beraspal sangat
mulus meliuk liuk menghindari bukit bukit hijau di tepi laut biru. Setiap kali
menengok ke arah laut hanya biru jernih samudra yang menyapa kita. Bagi penyuka
fotografi sebenarnya banyak sekali spot yang menarik untuk mengabadikan
landscape indah Pulau Lombok. Spot paling indah diantaranya adalah Senggigi dan
Malimbu. Karena kami dikejar waktu maka aktifitas jepret2 hanya bisa saya
lakukan di dalam kendaraan.
Setibanya di Pelabuhan bangsal kami
langsung menuju loket pembelian tiket. Tiket sebesar 13 ribu + 2 ribu untuk
asuransi segera kami tebus. Tiket berwarna kuning, sesuai arahan petugas kami
harus menunggu perahu dulu sesuai dengan warna tiket. Setelah kapal siap,
petugas dengan pengeras suara akan mengumumkan penumpang dengan tiket warna
kuning bisa segera naik ke perahu. Di dalam perahu bukan hanya wisatawan saja
melainkan juga bercampur dengan berbagai logistik bahan makanan penduduk asli
Gili Trawangan. Di tengah kapal bertumpuk tumpuk sayuran, beras, gula, bir dan
lain lain. Yahhh beginilah keadaan kalo kita memilih penyeberangan murah, kalau
kalian menginginkan kenyamanan dan kecepatan penyeberangan bisa kalian pilih
speedboat dengan waktu tempuh hanya 10 menit saja.
Menyeberang menggunakan perahu
dapat kita tempuh selama 45 – 60 menit. Di dalam perahu angin semilir lembut membuat
kita terbuai terlebih lagi dengan ayunan kiri kanan gerakan perahu yang
menembus ombak. Tampak dari perahu di kejauhan Puncak Gunung Rinjani yang
menjulang tinggi. Melihat puncak yang begitu runcing dan tinggi saya sebenarnya
tak menyangka jika baru kemarin saya baru menginjakkan kaki saya tepat di
puncak itu hingga kini saya terombang ambing di lautan lepas. Sungguh pengalaman
luar biasa selama saya berada di Lombok ini. Selama penyeberangan, perahu ini melewati
gili Meno dan Gili Air yang tampak sepi dari kejauhan. Tapi memang perahu untuk
menuju kesana pun terbatas dan tidak sebanyak perahu menuju ke Gili Trawangan ini.
Tak berselang lama perahu pun
segera merapat di pasir yang tampak putih dan halus, ini menandakan kami telah
tiba di Gili Trawangan. Perasaan senang dan bahagia akhirnya kami bisa tiba di
pulau indah ini. Di bibir pantai banyak sekali perahu, speedboat, dan bahkan
kapal pinisi yang bersandar. Kami langsung berlarian menuju papan kayu yang
bertuliskan gili trawangan, kami pun bergantian untuk berfoto dan segera upload
ke sosmed masing masing untuk sekedar pamer ke orang orang bahwa kami telah
tiba di Trawangan. Disini kami seperti menjadi perhatian dari wisatawan lain,
kenapa? Karena kami berjalan jalan di pantai dengan meemakai keril dan
perlengkapan naik gunung, salah kostum bos… hahahaha. Satu lagi disini kami
seperti wisatawan di negeri sendiri karena mayoritas wisatawan disini adalah
wisatawan asing.
Setibanya kami langsung berjalan jalan untuk mencari penginapan karena kami tak mau lagi untuk membuka tenda, badan ini sudah terlalu lelah ingin rasanya tidur di kasur yang empuk. Banyak sekali pilihan homestay disini dari yang murah hingga mahal, tapi kalian pasti sudah tahu pilihan kami jatuh ke range harga yang seberapa kan??. Homestay murah disini standar adalah 100 – 150k untuk 2 orang, namun jika kita pintar untuk menawar afgan kita bisa dapat harga dibawah itu.
Jangan terburu buru untuk menentukan pilihan homestay, jalan jalanlah dulu untuk memilih yang terbaik dengan harga yang menarik dan jangan langsung tergoda dengan rayuan calo. Harga homestay semakin ke dalam pulau akan semakin murah.
Rekomended Untuk Rombongan |
Bagi kalian kalian yang datang dengan rombongan banyak (10 orang atau lebih) saya merekomendasikan 1 tempat yaitu Guest House Gunawan, berupa satu rumah full dengan 4 kamar besar masing masing kamar dengan 2 bed yang besar dan kamar mandi dalam, dapur serta perlengkapannya, 1 kamar mandi luar, halaman yang luas. Sungguh tempat yang sangat nyaman dengan harga bersahabat, saat itu kami hanya cukup membayar 600k yang kami tempati untuk 15 orang, bayankan hanya cukup 40k/orang kami dapat tidur dengan nyaman. Posisi dari Guest House Gunawan ini adalah setelah Central atau biasa disebut pasar seni di Gili Trawangan, berjalan lurus saja dengan Patokan tepat di depan masjid, untuk info lebih lanjut bisa PM saya.
Banyak sekali alasan untuk mengunjungi
Gili Trawangan ini, mengapa kalian harus segera berkunjung kesana.
1.
Alam bawah
lautnya menakjubkan
Tidak perlu
diragukan lagi, Gili Trawangan di Lombok memang memiliki alam bawah laut yang
sangat indah. Air laut di pulau ini begitu jernih, dengan gradasi warna biru
hijau yang menghiasi lautnya. Karena airnya yang begitu bening, Anda pun bisa
melihat ikan dan terumbu karang langsung dari atas kapal yang berlayar, tanpa
harus menyelam. Tapi jika ingin menikmati alam bawah laut lebih maksimal,
cobalah untuk menyelam. Jangan pernah lewatkan kesempatan bertemu ikan nemo
alias ikan badut yang berenang dengan gemulai. Tidak hanya nemo, terumbu karang
aneka warna juga bisa Anda temui di sana. Arus laut yang tenang menambah
kenikmatan menyelam di Gili Trawangan. Kesimpulannya, alam bawah laut Gili
Trawangan memang luar biasa.
2.
Bebas
polusi dan kendaraan bermotor
Keunggulan
Gili Trawangan dibanding pulau lain di Indonesia. Kendaraan bermotor dilarang
keras beroperasi di sana. Sebagai ganti, alat transportasi yang digunakan
adalah sepeda dan cidomo. Cidomo adalah sejenis kereta kuda khas Lombok, NTB. Selain
itu kalian bisa menyewa sepeda untuk berkeliling pulau ini seharga 40k – 50k.
3.
Pantai yang
bersih
Selain air
lautnya yang bersih dan jernih, pantai di Gili Trawangan juga tak kalah bersih.
Pantai dengan pasir putih ini terbentang begitu luas tanpa sampah berserakan.
Memang benar, seluruh penduduk dan turis yang datang ke Gili Trawangan amat
menjaga kebersihan pulau. Jadi tak heran bila pantainya begitu bersih, dan
berkilau dengan pasir yang terkena sinar matahari.
4.
Sunset dan
Sunrise
Gili
Trawangan memiliki pantai yang menghadap barat dan timur. Jarak antar pantai
ini pun tidak terlalu jauh. Cukup berjalan kaki, naik cidomo atau bersepeda. Kalian
sudah bisa menikmati sunset dan sunrise di satu pulau.
Gunung Rinjani Di Seberang Sana |
Sunrise Seeker |
5.
Kehidupan
malam
Nah, ini
dia kegiatan malam yang tidak boleh kalain lewatkan saat berada di Gili
Trawangan, menikmati kehidupan malam. Jejeran bar dan hingar bingar musik siap
menyulap malam Anda Gili Trawangan menjadi meriah. Berbagai tawaran menarik
dapat kalian pilih disini tentu dengan standar café bukan warung kopi, hehehe. Disini
juga terdapat pusat makanan Central atau biasa disebut pasar seni di Gili
Trawangan, mulai ramai saat senja datang dan matahari siap kembali ke peraduan.
Pasar seni di Gili Trawangan berbentuk seperti jalan besar menghadap ke Pantai
Tengah Gili Trawangan dengan kios dan bar di kanan kirinya. Waktu paling asyik
untuk datang ke Central adalah malam hari sekitar pukul 21.00 Wita. Saat itu,
seluruh bar dan toko di sepanjang pasar seni ini sudah buka.
Cafe Berjejer |
Menikmati Malam |
Mungkin itu sedikit yang bisa saya
bagi di ceritakan kali ini, dan semoga bisa menjadikan panduan kalian sebelum
menjelajah Gili Trawangan. Satu kata terakhir “Keep Travelling and Keep Your
Feer Bebas Polioooo, woyooooooooooooo”.
8 komentar
Sholawatin aja deh yaa... Semoga Yang Maha Mengabulkan, mengabulkan doa hambaNya yang kepingin jalan ke tempat ini. Aamiin :)
ReplyDeleteAminnnn, semoga cepet bisa jadi bule disana
DeleteThanks ya... membantu banget :)
ReplyDeleteSama sama mbak :)
Deleteinfonya lengkap dan bermanfaat, bro!
ReplyDeletebudget travelers yg mau ke lombok, kontak id sya ya... 👍
Nice
ReplyDeleteAssalamualaikum mau tanya dari bascamp Senaru ke palebuhan bangsal kira2 berapa ya tarif untuk saat ini ??
ReplyDeleteAtau tidak boleh saya minta kontak situ,mau tanya2 hehee Syukron
Total budget yg dikeluarkan berapa bang kalo boleh tau? Saya punya rencana inshaallah taun besok ke rinjani dan gili dari jakarta🙏
ReplyDelete