Pada saat libur lebaran bulan lalu saya diberi kesempatan
untuk berkunjung ke Taman Nasional Baluran ini, sembari bersilaturahmi keluarga
di daerah Banyuwangi saya pun sempatkan untuk menjelajah tempat tempat indah di
sepanjang perjalanan. Ada beberapa tempat yang saya kunjungi kali ini yang akan
saya ceritakan dalam cerita berseri dan bersambung seperti drama korea, haha. Atau
jika kalian bermalas malasan lebih enak untuk melihat video pendek yang saya
buat pada saat perjalanan, semoga bisa membuat gambaran lebih jelas akan
keindahan di beberapa destinasi yang saya kunjungi di Banyuwangi. Kali ini saya memilih 3 Destinasi untuk menikmati kekayaan alam di Kabupaten ini diantaranya adalah Taman Nasional Baluran, Green Bay, dan Kawah Ijen. Untuk lebih jelas bagaimana gambaran dari ketiga destinasi kali ini silahkan kalian klik tautan video saya dibawah ini.
Perjalanan menuju Taman Nasional Baluran memakan waktu kurang
lebih 6 jam dari Surabaya. Terletak di Kabupaten Situbondo dan sebagian
Banyuwangi. Menempati luas area 22.500 hektar berupa hutan pesisir dan padang
rumput serta diapit oleh tiga gunung, Baluran, Merapi dan Ijen. Taman Nasional
Baluran dapat dicapai dari Surabaya dengan menyusuri pantai utara Jawa Timur ke
arah timur, meliwati kota Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan sebelum sampai
di gerbang visitor center jalan raya akan masuk ke dalam lebat hutan baluran
kurang lebih 30 menit. Letak visitor center tepat setelah jalan raya akan
keluar dari hutan baluran atau sebelum Desa Wongsorejo belok kekiri.
Untuk masuk ke kawasan Taman Nasional kita diharapkan melapor
di visitor center dan membayar tiket masuk sebesar 10k/mobil dan 5k/orang,
cukup murah tentunya. Disini pun kita dapat menggali semua informasi tentang
taman nasional baluran ini.
Ada beberapa spot menarik di TN. Baluran ini diantaranya
adalah padang savanna bekol dan pantai bama. Untuk mencapai kedua spot tersebut
kita harus menempuh jalanan yang memebelah hutan dengan kondisi jalan yang beraspal
mulus tapi mulusnya itu sekitar 10 th yang lalu, iyaaa…karena jalanan saat ini
bisa dibilang hancur dan berbatu. Tapi tenang saja jalur cukup lebar dan aman
untuk dilalui mobil biasa dan sepeda motor matic sekalipun. untuk mencapai
savanna bekol dari pos visitor kurang lebih ada 15 km dengan waktu tempuh 40
menit. Sedangkan pantai bama berjarak 21 km. Selain jalan aspal di sekitar
Bekol dan Bama tersedia jalur interpretasi baik untuk wisata biasa maupun
wisata pendidikan.
Mobil pun terguncang guncang mengikuti kontur jalan yang
hancur, tapi cukup menarik ya karena inilah yang dinamakan petualangan. Saya pribadipun
berharap jalan selamanya akan seperti ini karena secara tidak langsung potensi
pengunjung akan tidak terlalu besar dibandingkan dengan jalan yang mulus
beraspal. Karena sebenarnya potensi pengunjung yang besar akan sangat
berpengaruh terhadapa kelestarian dan ekosistem di dalam kawasan Taman Nasional
Baluran ini.
Selepas jalur di lingkupan hutan hijau maka kita akan
disajikan dengan hamparan padang berwarna kecoklatan. Inilah artinya bahwa kita
sampai di Savanna Bekol. Pada saat menyetir mobil di kawasan ini pun saya
seperti sedang melakukan savari di Negara Kenya, bagaimana tidak sejauh mata
memandang hanya padang rumput gersang dengan beberapa penghuninya yang mulai
bermunculan. Saya sangat beruntung kala itu dapat menyaksikan sekumpulan
banteng tepat dihadapan, segera saya memarkir mobil dan mengabadikan momen
langka tersebut. Mengapa langka??? Yaaa, karena musim kemarau seperti ini waktu
yang tepat untuk kita berkunjung ke TN.Baluran karena semua penghuni akan
keluar disekitaran sabana pada saat pagi dan sore hari. Hal ini bisa terjadi
karena secara naluri mereka akan mencari air dan keluar dari hutan hutan yang
kering, disekitar bekol ini telah dibuat penampungan air pada saat musim
kemarau. Menurut kabar yang beredar jumlah banteng hanya tinggal 30 ekor
disini, banteng semakin menyusut karena perburuan liar dan semakin berkurangnya
lahan rumput karena serangan akasia yang mematikan rumput dan hampir menguasai
10% dari kawasan TN.Baluran.
Bila kita datang pada saat musim penghujan maka tumbuhan dan
air sangat berlimpah sehingga penghuni taman seperti banteng dan kerbau Liar
memilih masuk ke pedalaman taman dari pada bertatap muka dengan pengunjung.
Akan tetapi, beberapa kelompok rusa, merak, ayam hutan dan beburungan lainnya
bisa Anda lihat hilir mudik.
Selang beberapa lama giliran rombongan rusa yang hadir di
savanna ini, mereka berlarian seperti kegirangan di savanna yang indah ini. Kita
dapat juga melihat elang buteo dan elang ular terbang melayang mencari makan
ataupun yang bertengger di atas pohon Pilang, pohon yang mirip sekali seperti
pohon dalam film “Avatar”. Merak jantan yang berekor indah akan terlihat
mencari makan, serta lutung yang berpindah dari satu dahan pohon ke pohon lain,
serta tak terhitung ratusan jenis burung kecil. Ada sedikit cerita yang
mengagumkan dari mobil kedua dengan sopir adek saya Fita. Seisi mobil pada saat
perjalanan keluar TN. Baluran tepatnya di tengah hutan pun sempat melihat
seekor kucing besar dengan totol totol di sekujur badannya, yang tak lain
adalah Macan Tutul. Sungguh beruntung mereka karena bisa melihat langsung di
alam liar. Mendengar cerita itu pun saya gembira karena masih ada macan tutul
di TN. Baluran itu dan semoga mereka tetap ada sampai anak cucu saya dapat
melihatnya kelak, amin.
Di Bekol terdapat menara pandang di puncak bukit Bekol yang
berketinggian 64 m dari permukaan laut, dari menara ini dapat dilihat berbagai
jenis satwa seperti merak, ayam hutan, banteng, kerbau liar, rusa, kijang, babi
hutan dan lain-lain pada waktu pagi dan sore hari serta pemandangan yang indah
di sekitar kawasan Baluran. Fasilitas lain yang terdapat di Bekol adalah 3 buah
Pesanggrahan dengan kapasitas 28 orang, shelter, musola, barak jagawana, pos
jaga, kantin dan tempat parkir.
Ada satu spot lagi yang menarik saat kita mengunjungi
TN.Baluran yaitu Pantai Bama, namun sayang saat itu saya telah kehilangan
banyak waktu karena matahari sudah masuk ke peraduannya dan tak mungkin saya
kesana pada malam hari karena apa yang saya cari di malam hari kecuali mematai
pasangan yang sedang memadu kasih (Pasangan banteng maksudnya). Tapi lain kali
saya pasti akan berkunjung kembali ke TN. Baluran ini.
7 komentar
wah padang rumputnya sudah mulai menguning
ReplyDeleteBaluran memang menyuguhkan suasana yang menyenangkan, jadi kangen pengen ke sana lagi :D
Pas lagi kuning jadi feel afrikanya dapet mas, ayo kesana lagi :)
DeleteWah asyik ya kalau ke sana pas lagi musim kering, banyak pemandangan yang bagus.
ReplyDeleteSalam
Paling bagus memang pas lagi kemarau, berasa bgt afrikanya
DeleteHmmm. . .. indah !
ReplyDeleteYang harus masuk agenda selanjutnya, Ijen + Baluran sekali jalan :)
ReplyDeletePokoknya kalau liat Baluran bawaannya mau nyanyi lagu Raisa - Jatuh Hati
Spare waktu yg banyak kalau ke Banyuwangi, banyak tempat bagus lainnya.
Delete