Mendengar kata Guntur mungkin pikiran awal adalah sebuah istilah tentang kilat atau petir yang menyambar dengan suara yang menggelegar. Memang kala itu memang istilah Guntur yang bisa menggambarkan kedahsayatan letusan dari sebuah gunung di Kabupaten Garut yang pada saat ini lebih dikenal dengan sebutan Gunung Guntur. Pernah berpredikat sebagai gunung paling aktif di Pulau Jawa pada kurun waktu 1800-an, dan masih aktif normal hingga saat ini. Gunung Guntur yang memiliki ketinggian 2249 mdpl ini juga memiliki sejuta pesona yang akan membuat siapa pun yang mengunjunginya berdecak kagum akan keindahannya.
Garut… akupun harus kembali ke kota
ini dengan tim kecil 7 orang dengan anggota aku sendiri, Dino, Bambang, Imam,
Harris, Ipin, dan Dilla. Walaupun pada cerita cerita sebelumnya aku agak kurang
sreg ataupun kurang menaruh hati pada kota ini dikarenakan kelakuan kelakuan
dari para pelaku transportasi disini, tak perlulah aku jabarkan lebih lanjut
lagi. Takut ada orang Garut yang baca, hehehe peace J
Seperti biasanya di awal tulisan ini aku akan promosi video pendek pendakian Guntur kali ini. Ini aku buat semata mata untuk kalian yang males baca tulisanku yang panjangnya kayak kereta. Semoga kalian menikmatinya, krikit dan saran aku tunggu kawan.
Untuk mencapai Gunung Guntur sendiri sangat mudah. Transportasi yang paling umum jika kalian dari Ibukota adalah menumpang bis Jurusan Garut atau Singaparna kemudian turun di Pom Bensin Tanjung, tinggal bilang saya pada kondektur pasti mereka semua sudah paham terlebih Pom bensin ini layaknya idola bagi para pendaki gunung di Garut. Entah memang tujuan mereka ke Guntur ataupun cuman sebagai meet point untuk menghindari calo calo kejam di Terminal Garut.
Untuk mencapai Gunung Guntur sendiri sangat mudah. Transportasi yang paling umum jika kalian dari Ibukota adalah menumpang bis Jurusan Garut atau Singaparna kemudian turun di Pom Bensin Tanjung, tinggal bilang saya pada kondektur pasti mereka semua sudah paham terlebih Pom bensin ini layaknya idola bagi para pendaki gunung di Garut. Entah memang tujuan mereka ke Guntur ataupun cuman sebagai meet point untuk menghindari calo calo kejam di Terminal Garut.
Kemudian untuk menuju Pos pendakian
Gunung Guntur kalian bisa nebeng truk pasir yang selalu lalu lalang di jalan
sebelah pom bensin tanjung ini bayar sesuai hati saja, jika kalian baik hati
bisa kasih senyuman yang paling manis ataupun uang 5 ribu setiap orang. Bisa
juga kalian berjalan kaki biar semakin sehat itung itung buat pemanasan tapi
dengan jarak yang bisa membuat kaki kalian gempor, tidak jadi nanjak kemudian
pulang kerumah, hehehe. Kalian pun diharuskan untuk registrasi di pos pendakian
dengan membayar seikhlasnya, sungguh baik hati sekali. Lanjut kembali, Naik
truk pun kalian harus siap jantung, kenapa? Jalan yang dilewati rusak parah
dengan kelokan yang sangat tajam dan terkadang truk harus mundur dan mencari
posisi yang pas jika suatu saat bersimpangan dengan truk yang akan turun. Badan
tergoncang kiri kanan, kepala kebentur, kaki kesemutan, ahhh inilah asiknya.
Tapi disini aku heran ada satu teman seperjalanan dan satu almamater tercinta
yaitu Mas Harris, entah kenapa di truk jahanam ini dia bisa tertidur dengan
pulasnya tanpa terasa terganggu sama sekali, haha.
Hampir 45 menit sang sopir
bertempur dengan jalanan offroad, akhirnya kami tiba di titik jalur paling atas
dari penambangan pasir. Dari titik ini kami harus mulai melangkahkan kaki,
tampak di kejauhan puncak 1 Gunung Guntur telah terlihat. Lereng curam dengan
jalur para pendaki tampak berliku liku dan menggambarkan bagaimana berat
perjalanan yang akan menanti kami hari ini dan satu yang pasti Gunung Guntur
itu panas coyyy.
Curug Citiis Bawah |
Dari tempat penambangan pasir kita
mulai melangkah, ada 2 jalur yang bisa kita pilih. Pertama adalah melalui jalur
curug citiis, untuk menemukan jalur ini kalian harus sedikit turun melipir dari
tempat penambangan pasir dan jalur persis di tepi sungai dengan pohon yang
rindang. Kedua adalah jalur langsung memasuki savanna diatas tempat penambangan
pasir, jika melalui jalur kedua dipastikan kalian akan langsung dipeluk oleh
sang mentari.
Kami lebih prefer jalur curug
citiis karena jalurnya jelas, dan rindang namun ada tapinya yaitu jalur selepas
Curug Citiis bawah akan berubah menjadi pendakian semi scrambling karena jalur
yang menanjak tajam dan berbatu batu gede, kalian harus hati hati saat melewati
jalur ini. Jalur menanjak ini akan berhenti disaat kita sampai di Curug Citiis
atas. Berjalan kembali kita akan keluar dari lingkup hutan yang rindang dan
masuk ke dalam savanna dengan ilalang tinggi, dari sini jalur mulai melandai
namun dengan tetapi lagi, karena panas banget coyyy matahari ada 9.
Jalur landai ini bisa kita nikmati sampai di pos 2. Mata air terakhirpun bisa kita jumpai di pos 2 ini, jadi sebaiknya kalian membawa 2 galon air dari pos ini. Dari pos ini jalur yang lebih berat telah menanti. Tampak di kejauhan warna warni dari jaket para pendaki di kejauhan, mereka tampak kecil merayap di tengah padang savanna yang kecoklatan. Tampak panas sekali, melihatnya pun aku sudah lelah dan berharap di tengah savanna nanti ada tukang es kelapa muda. Di awal perjalanan ini juga kita akan banyak menemui pohon pohon kering mati tanpa dedaunan hijau persis seperti di Gunung Papandayan walaupun tidak sebanyak disana. Mungkin karena ini gunung berapi dan benar benar panas.
Pepohonan Kering |
Jalur yang sebelumnya tanah sedikit demi sedikit berubah menjadi tanah batu kerikil yang mudah lepas. Trek seperti ini yang membuat aku benar benar benci untuk melewatinya, trek kerikil itu trek durjana selama berkecimpung di dunia persilatan ini. Sungguh bikin hati dongkol, kenapa? Iya..karena jalur seperti ini lebih menguras tenaga karena pijakan kaki akan ambles dan bahkan merosot kebawah. Apalagi dengan kontur Guntur yang sangat miring dan berkerikil seperti ini, aku hanya bisa mengumpat dalam hati. Jangan jangan ini permainan dari Bupati Aceng untuk menyiksa para pendaki dari luar daerah atau bahkan ada konspirasi zionis di dalamnya.
Setapak demi setapak melewati jalur
miring ini sungguh membuat hati terguncang karena tukang jual es kelapa muda
belum juga kelihatan yang selalu Nampak malah batu kerikil yang selalu muncul.
Mengeluh pun tak ada artinya disini karena aku kesini pun karena kemauan
sendiri, kalau pengen enak ya dirumah saja..hehehe. Gunung Guntur memang gunung
berapi aktif maka dari itu jalur yang dilalui pun seperti ini berbatu dan
berkerikil, hanya sedikit pohon hijau dan satu yang aku tak habis pikir di
gunung ini yaitu sudut kemiringannya yang 45 derajat sempurna. Jalur miring ini
hanya bisa diselesaikan dengan rumus phitagoras matematika.
Mendekati puncak 1 jalur semakin
aduhai dan akupun tetap setia dengan perhitungan phytagorasku untuk segera
menyelesaikan jalur ini. Ditengah jalur akan sesekali menemui pohon pinus yang
berdiri sendiri tanpa seorang pun menemani, tampak memelas dari kejauhan akupun
selalu menyempatkan berhenti dan menikmati belaian angin di bawah rindang pohon
pohon pinus ini. Cukup bisa untuk mengurangi rasa lelah, dan bisa tidur
walaupun hanya sekejap mata namun kalian tetap hati hati walaupun sedang duduk,
awas kembali merosot kebawah..hahaha. Terpikirkan juga bagaimana gaya kami
besok waktu turun gunung ya? Pasti akan lebih seru.
Berjalan pelan tapi pasti dan tetap dengan keyakinan teguh untuk menghilangkan polio di kaki kami akhirnya bisa menginjakkan kaki di puncak 1 pada pukul 13.30 cukup lama juga pendakian kami kali ini, bayangkan hampir 6 jam kami berjalan untuk menggapai gunung yang hanya berketinggian 2249 mdpl dan bahkan puncak 1 ini belumlah puncak utamanya, benar benar luar biasanya Guntur ini, kecil kecil cabe rawit. Dari sini pun kami mendapatkan pengalaman berharga jika jangan melihat gunung hanya dari ketinggiannya saja.
Puncak 1 |
Kebanyakan para pendaki mendirikan tenda di puncak 1 ini karena banyak tempat datar dan pemandangannya pun juga sudah cukup indah. Dari sini kita bisa melihat Kota Garut dari ketinggian, perkotaan yang bak maket kecil dari mainan Sang Pencipta. Savanna pun tampak menguning indah dengan ilalang yang melambai lambai tertiup angin, mereka semua seakan menghibur kita yang tampak kelelahan. Takjub dan terpesona setiap kali aku melihat atraksi alam yang bergitu menawan seperti ini.
Savanna Yang Menguning |
Kota Garut Dari Ketinggian |
Di puncak 1 kami membuka bekal makan siang yang dibungkus dari bawah. Selepas makan kami pun tertidur lelap di bawah pohon yang rindang. Dan tak sadar jam pun menunjukkan pukul 15.30 lama juga pikirku kami disini padahal tujuan kita adalah puncak 2 dan buka tenda disana. Tampak dari puncak 2 dari bawah sini masih cukup tinggi dengan jalur yang masih tetap miring walaupun sekilas kemiringan tidak seperti sebelumnya. Tak ingin terlalu sore kamipun kembali bergerak, benar saja jalur kembali miring namun dengan batu kerikil yang mulai agak berkurang. Dengan sisa sisa nafas akhirnya kami tiba di puncak 2 setelah berjalan 40 menit dari puncak 1. Di puncak 2 ini pun tampak uap yang mengepul dari dalam tanah di beberapa sudut. Sedikit rasa khawatir melihatnya, aku pun takut jika gunung ini tiba tiba meletus. Aku bisa masuk Koran besok pagi, hahaha.
Dari puncak 2 pemandangan bebas telah tersaji di depan mata, tampak dibawah puncak 1 dengan warna warni tenda para pendaki yang membuka camp disana. Kawah Guntur tampak menganga dibawah dan menunjukkan kalo dia pernah murka dahulu kala. Menghadap ke belakang tampak puncak 3 yang lebih tinggi lagi. Tepat di puncak 2 ini ada tugu gps pertanda puncak Guntur yang dibuat oleh tim geodesi ITB.
Titik GPS Puncak Guntur |
Sore itu tak banyak kegiatan yang kami lakukan. Hanya mendirikan tenda, memasak dan bersendau gurau. Langit sore itu tampak muram dengan gelayutan awannya yang menghalangi senyum sang mentari. Dengan terpaksa akhirnya kegiatan jeprat jepret dikurangi tapi tidak dihilangkan.
Namun setelah matahari kembali ke
peraduannya sang malam Nampak memberikan keindahannya. Awan yang sebelumnya
menutup secara perlahan menghilang. Momen yang tepat untuk mengambil beberapa
frame foto. Malam memang banyak menyimpan misteri, namun tak selamanya malam
itu penuh dengan kegelapan. Bagiku malam itu bagaikan lukisan alam yang
mempesona dengan jutaan bintang bak permadani langit dan bulan yang menjadi
permata di antara kegelapan malam.
Kriiingggg….kringgggggg (bukan bel
sepeda kumbang) alarm hp telah berbunyi. Matapun terbuka, biasanya dingin yang
menyambut pagiku tapi kali ini ada yang berbeda. Kali ini keringat yang
menyambutku entah kenapa punggung ini rasanya panas sekali, SB pun aku buka dan
segera bangun dan menyentuh matras, dan ternyata tanah di bawah tenda kita ini
panas. Kami pun histeris dan langsung keluar tenda, rasa parno kembali muncul
takut kalau gunung ini tiba tiba meletus.
Setelah histeris ada rasa takjub yang muncul. Semburat jingga dibatas cakrawala membuat kami semua terdiam. Spectrum warna pagi itu membuat kami semua terkesima. Matahari itu memang selalu menyapa kita disebuah tempat yang berbeda namun tetap dengan kehangatan yang sama.Tampak dibawah kota garut yang masih tampak tertidur dengan lampu kota masih banyak menyala. Tampak dikejauhan gugusan gunung galunggung membuat perpaduan yang sangat menarik. Sempat saya abadikan dalam beberapa bidikan foto dan bentuk video.
Semakin tinggi matahari semakin Nampak kemegahan alam raya ini. Dikejauhan Nampak gunung Cikuray dengan bentuk segitiga sama sisi sempurna, gunung papandayan di kejauhan yang tampak selalu berasap, Gunung Ciremai di utara yang merupakan puncak tertinggi di Jawa Barat, dan dikejauhan juga muncul Gunung Selamet yang masih terus murka.
Puas menikmati pagi yang menakjubkan kamipun segera menyiapkan sarapan dan segera untuk berkemas karena perjalanan turun ini juga pasti akan sangat berat. Tepat pukul 11 kamipun bergerak turun dari puncak 2. Kerikil kecil cukup menyulitkan kami dalam melangkah tapi belum ada diantara kami yang terpeleset hingga di puncak 1. Selepas puncak 1 ini ujian nyata jalur turun. Kami memilih melipir ke samping kiri yang relatif lebih sedikit batunya dibandingkan ambil jalur lurus turun.
Tak beberapa lama saya pun harus
terjatuh. FYI, kalian harus bawa trek pole di gunung ini karena medan yang
begitu miring. Tongkat bisa membuat beban tumpuan tubuh lebih merata. Kalian
harus konsentrasi dan pintar untuk memilih jalur yang lebih enak untuk dipijak.
Jangan dibayangkan turun dari Guntur kalian bisa lari lari main ski pasir
seperti di semeru, turun Gunung Gede sambil ngecengin cew cantik atau tukang
nasi uduk, di Guntur kalian harus berjalan pelan bak peragawati yang takut
terjatuh. Sekali kalian jatuh celana bisa sobek, salto ataupun tangan terbelah,
jadi jangan remehkan gunung dengan tinggi 2249 mdpl ini.
98 komentar
Keren bang catatannya. membantu, ane kebetulan mingdep mau ke Guntur. :)
ReplyDeleteWoyoooo, semoga lancar bang...tapi awas lagi musim hujan seperti ini.
DeleteSuka sama foto pas pegang bendera bang, dan gue juga selalu meleleh kalo liat foto tenda bertabur bintang *apasih nggak jelas ini gue*. Yaudah, gitu aja sih.
ReplyDeleteSuka sukain aja semua --___-- ... di tengok juga dong video2 setapak kecil di youtube...
DeleteIye, ntar gue tengok gue like gue download. Sentimen amat sih bang, hahaha
Deletecukup di Subscribe aja...udah bahagia
DeleteAsli Keren jepretan"y, pas yg Gunung Cikuray okelah fix saya jatuh cinta.
ReplyDeleteSemoga kesampean abis lebaran ke ni gunung.. amin ^_^
Thanks mbak :) , semoga segera bisa berkunjung ke Cikuray..aminnnn
Deletekeren bang, kemarin tanggal 1 - 2 mei 2015 ane baru dari sana, dan ini pertama kali ane naik gunung hehe
ReplyDeleteWahhh mantappp, mana nih foto fotonya?
Deleteheheh makin penasran sama gunungyang satu ini, btw udah ke papandayan bang ?
DeleteAyo cepet kesanaaa... Papandayan sih udah pernah, tuh ada tulisannya juga
DeleteThis comment has been removed by the author.
Deleteiya mas udah liat, yang paling bagus ya yang ke gunung rinjani hehe. Iya mas Insyaallah entar sekarangmnah mau ke gunung cikurai dulu
DeleteIya, memang gunung yang paling berkesan ya Rinjani
Deleterencana mau kemana lagi mas ?
DeleteNanjak gunung gunung di Jatim aja mas
Deleteheheh makin penasran sama gunungyang satu ini, btw udah ke papandayan bang ?
ReplyDeletewah keren sekali story nya mas, bisa buat gambaran sebelum ke gunung guntur nih hehe
ReplyDeleteJangan cuman d gambarin, ayo cepet kesana :p
DeletePak ikut ane yo ke prau minggu depan
ReplyDeleteMinggu depan kerja gan :(
Deletekeren kang tapi kmrin saya dapet bonus kang badai nya:D
ReplyDeleteWahh badai, ngeri tuh bang, apalagi guntur gunungnya terbuka gitu
Deletekeren fotonya n tempat2 nya....itu pke kamera apaan bang?
ReplyDeletePake kamera Canon 650 D bang
DeleteSettingan nya dong bang. Kece banget sumpah.
Deletesumpah keren banget. fotonya bikin merinding
ReplyDeleteAsal jepret udah pasti bagus kalau tempatnya keren kayak Guntur
DeleteSuka pake banget sama video nya asli keren, sering2 yah bang heheee
ReplyDeleteThanks y mbak Linda :) di subscribe juga di youtube jangan lupa :p
Deletekalau boleh tau, saat take shoot malam hari itu pakai kamera apa ya kak
ReplyDeletePake Canon 650 D mbak
DeleteIts so cool bang pradikta kusuma.... merinding dan menggila... (hehe ...
ReplyDeletemau ksana nih insyaallah 15-17 agustus...
Semoga Lancar ya mbak dan semoga gunungnya gak kayak cendol :p
Deleteitu fotonya pake kamera apa?
ReplyDeleteitu fotonya pake kamera apa?
ReplyDeletePake kamera Canon 650D bang
DeleteBang 29 agustus yo kesana lagi, pengen banget saya. bulan kemaren ga jadi, tmn nya malah PHP semoga kali ini bisa terlaksana, saya naik rencana cuma 2 orang doang bang, cari barengan nih
ReplyDeleteMales kalo ke guntur lagi bang.. Capek :p
DeleteMales kalo ke guntur lagi bang.. Capek :p
Deleteini sih udah kelas kakap,pengambilan gambar'a.TOP bgt daaah buat smua'a.
ReplyDeleteAhhh bisa aja sih bang, Padahal cuman asal jepret aja.. memang alamnya yang mendukung.
Deletekapan" ajak saya dong bang.
ReplyDeleteYukk bang kita cusss :D
DeleteKeren om ceritanya, klo boleh gue mau minta temen yg kaya elo, kocak kayaknya haha
ReplyDeleteYuk bang kita nanjak bareng :D
DeleteNext trip ke gunung mana bang?
ReplyDeleteNext trip ke gunung mana bang?
ReplyDeleteMasih belum ada rencana bang, jadwal padat merayap.. huhuhu
DeleteBang punya no contact pos penjaga Gunung Guntur??
ReplyDeleteBang punya no contact penjaga pos Gunung Guntur ga??
ReplyDeleteLangsung datang on the spot saja bang, tapi ini ada kabar Gunung Guntur di tutup untuk mengantisipasi bahaya kebakaran pada musim kemarau.
DeleteUdah resmi di buka untuk pendakian dan camping tgl 12 kemarin.
ReplyDeleteTgl 6 november ada kah yang trip ke guntur? Kalo ada cari barengan bang
Semoga ga ada kejadian gunung terbakar lagi ya bang
DeleteUdah resmi di buka untuk pendakian dan camping tgl 12 kemarin.
ReplyDeleteTgl 6 november ada kah yang trip ke guntur? Kalo ada cari barengan bang
asik banget baca cerita-ceritanya sampe-sampe daritadi terus baca satu-persatu :))
ReplyDeletekalau edit videonya pake apa mas?
Kalau edit video aku pake Sony Vegas Pro mbak, Thanks ya udah mampir :D
DeleteWah kmaren ane udah ke guntur... full ke kuras tenaganya...
ReplyDeletePendek pendek cabe rawit ya gunungnya..hahaha
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletea punten mau nanya,aa berangkat dr mana ? bisa kasih tau rute perjalanan dari bekasi gak?
ReplyDeletenext trip ada rencana kemana lagi a ? libur natal atau tahun baru barangkali ada niatan, saya dan tim dari bekasi bisa join hehe
salam pendaki.
Dulu sih berangkat dari Jakarta, kalo dari bekasi tinggal naik bus tujuan garut terus turun di pom bensin tanjung.
DeleteLibur natal rencana mau ke lombok, silahkan kalau mau gabung..heheee
bang ane akhir tahun mau ke guntur nih, kira2 gimana yaa ? soalnya kn musim hujan and than baru pertama kali juga ke guntur. tolong sarannya bang. thks
ReplyDeleteYa cukup berhati hati aja bang terutama soal cuaca. Guntur gunung yang terbuka dan rawan jika cuaca tidak bersahabat, rawan kesambar petir :D
DeleteBang.. mau nanya.. turun gunungnya berapa jam..??
ReplyDeleteAbang kan turun jam 11, sampe pos pendakian/basecamp jam berapa?
Kami sampe tempat truk tambang pasir jam 14.30 kemudian langsung ikut truk pasir yang lewat terminal bus, ga pake mampir2 basecamp lagi mbak
Deleteinfo guntur bang
ReplyDeleteInfo apaan nih bang? haha
Deleteinfo jadwal buat hari jumat 11 maret ini dibuka atau ditutup ya bang? hehe
DeleteKurang tau ya bangbro....hubungi aja langsung basecampnya
DeleteBang setibanya di spbu tanjung kita harus jalan dulukah untuk dapat tebengan truk pasir? Trus kalo sudah dapat kita turun dimana?
ReplyDeleteBang setibanya di spbu tanjung kita harus jalan dulukah untuk dapat tebengan truk pasir? Trus kalo sudah dapat kita turun dimana?
ReplyDeleteTurun di basecamp dulu registrasi pendakian trus kalau bisa lanjut ya naik truk lagi sampai penambangan pasir di kaki gunungnya
Deletekeren yaa pemandangan nya,,,tpi kira* pendakian nya di total brapa jm,,dari kaki ,, ke puncak
ReplyDeleteTergantung kekuatan kaki masing masing sih bang, sekitar 5 - 6 jam karena guntur ini gunung pendek tapi dengan medan yang berat.
Deletesubhanalloh ...keren keren fotonya....insyaAllah taggal 4 mau mendaki lagi,tapi malah jadi galau...mending cikuray atau guntur ya?,apalagi lagi hujan gini.enaknya gimana ya?
ReplyDeleteDilihat saja situasi dan kondisinya mbak, kalo view sih lebih indah guntur menurutku
DeleteMas, ada postingan yang mirip sekali dengan postingan ini:
ReplyDeletehttp://explore1ndonesia.blogspot.co.id/2015/02/mendaki-gunung-guntur-pendek-tapi.html?m=1
Wahhh bener banget mas, itu copas dari postingan saya disini. Foto juga asal comot dan di crop watermark setapak kecilnya.
DeleteBang mau nanya dong, kalo pakai motor kesana bisa? Dan apa ada penitipan buat simpan motor disana?
ReplyDeleteBisa dong mas, bisa dititipin di Basecamp pendaftaran nanti
Deletewaaah seru banget kayanya tuuh mas... rencana mei besok mau kesana sama temen kantor... antisipasi bawa payung biar engga di peluk sama sang matahari.. hhe
ReplyDeleteIyesss, jangan gengsi pake payung. Foto juga tambah fotogenik jika bawa payung, hiks
DeleteBang estimasinya dong bang berapa jam jalan total?
ReplyDeleteKalo estimasi sekitar 4 - 6 jam dari spot tambang pasir terakhir yang posisinya paling atas mas
DeleteKeren bang ceritanya, rencana saya pngn ke Cikuray nih ajak temen" dijakarta, ya mudah"an mereka mau, nanti disana didampingin temen" yg digarut.. heheh maklum pemula :D mohon do'anya bang mudah"an pada mau diajak ke cikuray.. Salam kenal
ReplyDeleteWoyooo, udah saya bales disebelah ya bang..hehehe
DeleteBaru searching2 guntur eh nemu halaman ini. Keren banget deh makin buletin niat hehe doakan saya ya mas niatnya september mau kesana.. salam lestari
ReplyDeleteBaru searching2 guntur eh nemu halaman ini. Keren banget deh makin buletin niat hehe doakan saya ya mas niatnya september mau kesana.. salam lestari
ReplyDeletePersiapkan semuanya dengan baik mbak, semoga lancar pendakiannya nanti
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletebang kira2 dari pom tanjung ke basecamp berapa km?
ReplyDeletesekitar 1 km bang
DeleteBarusan minggu lalu ke Guntur. Untungnya lagi ga terlalu panas, malah sempet hujan pas di pos 3. Treknya beneran mantep, lumayan bikin kaki lemes :D
ReplyDeleteMalah agak ngeri kalo hujan mbak. Badai dan petir selalu mengancam karena gunungnya yang sangat gundul
DeleteKang boleh info untuk biaya simaksinya? dan apakah boleh untuk camp dipuncak 1 atau puncak bayangan
ReplyDeleteDulu sekitar 10 ribu per orang, entah kalau sekarang ya bang. Untuk tempat camp bisa di puncak bayangan, puncak 1, ataupun puncak puncak selanjutnya. Dipilih sesuai waktu dan fisik aja bang.
Delete