Pernah aku membayangkan sebuah tempat dimana tak ada malam, tak ada siang, yang pasti tak ada perpindahan waktu dan cahaya. Yang ada hanyalah langit dengan perpaduan warna jingga, merah, hitam dan sedikit biru. Inilah spektrum warna dari sebuah senja. Semua tampak siluet siluet indah diantara temaram cahaya. Yaa… inilah cerita dari negeri sejuta senja.
Momen yang hanya berlangsung
beberapa menit tetapi menyimpan sebuah momen yang lebih dari waktu waktu yang
berlalu dalam sehari. Disinilah aku bisa menemukan sudut waktu untuk menemukan kedamaian.
Spektrum warna ajaib muncul diantara rekah sang surya yang mulai tenggelam. Semua
bentuk benda di semesta ini pun perlahan lahan berubah temaram mengikuti alur
tenggelamnya sang surya hingga semuanya berubah menjadi siluet siluet menakjubkan.
Di setiap sudut negeri ini aku bisa
menikmati senja dengan berbagai keindahan yang ditawarkan oleh masing masing
tempat. Di atas ketinggian, di bibir pantai ataupun di pekarangan rumah senja
selalu menawarkan keindahannya untuk dapat kita nikmati. Jujur saja aku bahkan tak pernah terlewat mengabadikan momen senja ini entah dalam bentuk gambar, video ataupun timelapse.
Saat yang aku tunggu akhirnya datang juga. Sebuah momen yang aku tunggu sampai mengusik pikiranku sehari ini. Aku berlari lari kecil di tepian dermaga Pulau Perak di kepulauan seribu untuk menyambut senja. Tampaknya senja kali ini lebih indah dari senja kemarin hari seperti perasaanku saat ini yang lebih riang. Dan benar saja senja tampak indah berpadu dengan gugusan pulau pulau di tengah samudera. Angin lembut dan riak air di tepian pantai menambah suasana mistis dari sang senja.
Berpaling di kepulauan lain. Kali ini
aku cukup beruntung menikmati senja di Pulau Sebesi kepulauan Krakatau. Sang Surya
tampak tenggelam ke lautan yang menjadi batas horisonnya. Bulat dan jingga sang
surya seakan berpamitan kepada kita diantara senja kala itu.
Sore itu ketika aku masih terus
merayap di lereng Gunung Pangrango tiba tiba senja menyapaku di balik hutan yang
mulai menjadi suram. Spektrum warna ajaib hadir menghilangkan rasa lelahku
setelah sehari penuh berjalan. Tampak gunung gede dengan bibir kaldera yang
menganga menambah anggun suasana senja kala itu.
Di waktu dan tempat yang berbeda
aku kembali berjalan di tengah senja jalur pendakian Gunung Gede via
Selabintana. Sekali lagi senja menyapaku, dia tidak lama muncul namun sangat
berkesan hingga esok dia menyapaku kembali. Tampak gunung salak di kejauhan berpadu
dengan tenggelamnya sang surya menembus awan awan.
Dan ada satu tempat di negeri dimana aku tidak bisa melupakan momen tentang senja. Di pulau Lombok tepatnya di Pelawangan Sembalun, entah untuk yang kesekian kalinya aku menikmati senja. Senja yang temaram berpadu dengan medah kaldera Gunung Rinjani. Perpaduan yang sempurna untuk menciptakan suatu momen yang tak bisa aku lupakan hingga detik ini.
Dimanapun dan kapanpun setiap aku menemui
senja pasti yang ada hanyalah perasaan damai. Kedamaian yang dapat
menghilangkan rasa penat sebelum senja ini datang. Seperti hadiah untukku yang
telah melewati hari dengan segala cerita yang ada. Aku bahagia bisa berada di
negeri sejuta senja yang sangat indah ini, terima kasih senja.
10 komentar
very nice picture. senja di kaldera gunung Rinjani...perpaduan warna yang anggun 'peace'.
ReplyDeleteSenja memang top mbak :D
DeleteSenja yg selalu ku rindu untukkembali ke peraduan #eeap
ReplyDeleteAku menunggu untuk mas selalu mampir di blog ini, hehe
DeleteHalo salam kenal, suka dengan gaya tulisannnya :)
ReplyDeleteSalam kenal juga mbak :).. monggo di baca2
DeleteKalo blog kak pradikta di jadiin novel kayanya seru kak :)
ReplyDeleteLebih enak kalo di jadiin komik berseri XD
DeleteHehee iyaa kak. Pastii bakalan lucuu seruu juga. Di tunggu dehh kak klo kka bikin. Tp sya brharap kka bikin hehe amin :)
DeleteOke ditunggu komik naik gunungnya XD
Delete