Entah kenapa setiap ada waktu luang
aku sempatkan untuk browsing segala hal yang berkaitan dengan travelling. Klik
dan klik aku buka satu persatu halaman web atau blog yang sekiranya menarik.
Mencari suatu tempat travelling yang menawarkan keindahan dan belum banyak di
ketahui oleh khalayak luas. Tiba tiba suatu blog mengarahkanku pada suatu
Gunung bernama Gunung Munara.
Entah kenapa tiba tiba aku sangat
tertarik dengan sebuah tulisan di salah seorang blogger yang menyebut Gunung
Munara. Dia memberikan informasi bahwa Gunung Munara ini dekat dengan ibukota
Jakarta, dapat di daki dalam satu hari saja dan yang terpenting adalah
menawarkan keindahan yang sangat mempesona. Apalagi di blog tersebut terdapat
foto foto Gunung Munara yang menawan terselip diantara kalimat kalimat racun
yang sengaja di tulis sedemikian rupa oleh sang blogger.
Selesai membaca artikel tersebut
aku semakin penasaran dengan Gunung Munara. Apa benar dengan pendakian sehari,
tidak begitu jauh dari Jakarta ada Pemadangan seindah itu ???
Tak butuh beberapa lama aku pun
segera mengumpulkan kawan kawan lain yang berminat untuk mendaki Gunung Munara.
Foto foto indah pun menjadi racun bagi mereka, dan tak terasa sudah terkumpul
20 orang yang akan ikut mendaki. Jumlah paling banyak dalam perjalanan selama
aku berkumpul dengan kawan kawan travelling di Ibukota ini.
Situs Gunung Munara |
Kami menggunakan sepeda motor untuk
mencapai titik pendakian Gunung Munara. Terletak di Kampung Sawah, Rumpin –
Bogor yang berjarak tempuh sekitar 1.5 – 2 jam dari Jakarta. Cukup dekat bagi
ukuran kami yang telah terbiasa dengan kemacetan. Kalian bisa ambil arah ke
Parung kemudian berbelok kenanan menuju rumpin setelah itu gunakanlah GPS atau
bisa aku sebut “Gunakan Penduduk Sekitar”, karena hal itu adalah hal yang
paling mudah untuk mengetahui persis lokasi yang memang belum pernah kita
kunjungi. Penduduk Parung dan Rumpin sudah sangat familiar dengan Gunung
Munara, Ingat kawan “Malu bertanya sesat di jalan”.
Keadaan saat ini di kaki Gunung
Munara telah dikelola oleh warga sekitar semenjak boomingnya gunung ini
beberapa bulan terakhir. Tempat parkir, mushola, toilet, dan warung telah
tersedia di kampung terakhir sebelum kita mendaki. Kita pun diwajibkan untuk
membayar tiket sebesar 5 ribu kemudian harus di data dan wajib lapor ketika
nanti waktu turun gunung. Terbayang sudah zaman melek informasi ini sangat
mudah mempopulerkan sebuah tempat yang sebelumnya bahkan tak pernah terpikir
untuk di kelola sedemikian rupa. Tapi dengan semua itu semoga masyarakat
sekitar makin tergerak kegiatan ekonominya dan yang terpenting adalah tetap
melestarikan Gunung Munara.
Cukup Dengan Tas Backpack |
Untuk mendaki Gunung Munara tak
perlu kalian membawa perlengkapan gunung yang lengkap seperti Jaket, tenda, tas
keril, logistik untuk 3 hari. Cukup kalian bawa camilan secukupnya, air mineral
satu botol karena gunung ini sampai puncak hanya membutuhkan waktu 1 jam saja.
Jalur mendaki cukup menanjak tetapi
dengan kemiringan yang standar dan tidak terlalu ektrim, namun keadaan waktu
aku kesini adalah tepat setelah hujan deras mengguyur sedari pagi. Jalur
berubah bak kubangan lumpur licin dan lengket, persis tanah tanah kebon yang
dibuat kubangan oleh kerbau petani. Bisa kalian bayangkan kita harus sangat
berhati hati dalam melangkah agar tak terpeleset. Namun apa daya dengan lumpur
seperti ini grip sendal pun tak mampu menahan berat tubuh.
Sreeetttttt....brukkk “yahhh kotor...” aku pun terjatuh di tengah jalur
berlumpur dan harus merelakan celana panjang penuh dengan lumpur lengket.
Jalan Sangat Becek |
Di sepanjang jalur banyak ada
sekitar 3 warung yang bisa kita jadikan tempat untuk melepas lelah. Tak ada
salahnya membeli salah satu jajanan dari mereka untuk sekedar berbagai rezeki. di
sepanjang jalur juga aku sering menemui pohon durian, namun sayang saat itu
belum musim hanya nampak bakal buah durian saja yang masih kecil.
Cukup Licin & Menanjak |
Di tengah perjalanan kita akan
menemui sebuah tebing yang menjulang tinggi dengan akar akar pohon yang
menggantung di sampingnya. Akar pohon berumur ratusan tahun ini membentuk
sebuah lorong alami yang sangat indah. Sebuah fenomena alam yang sangat menarik
dan tak ada salahnya kalian mengambil beberapa gambar yang kalian bekukan di
frame foto.
Lorong Dengan Akar Pohon |
Ada sebuah tebing batu miring yang
dari bawah tampaknya dapat kita panjat. Akhirnya dengan satu komando satu
persatu menaiki tebing batu ini. Namun tak seperti yang dilihat sebelumnya, untuk
bergerak ke atas ini sedikit diperlukan nyali. Yaa... nyali untuk berpijak batu
tipis di ketinggian dengan kemiringan yang cukup menantang.
Tebing Pertama |
Tebing batu ini dinamakan batu
belah, karena ada 2 tebing berdampingan yang terpisah oleh patahan atau jurang
yang cukup dalam. Tebing batu pertama ini cukup ekstrim untuk kita panjat karena
sebelum puncak tebing akan ada tebing vertikal yang kemiringannya hampir 90
derajat. Di titik ini nyali kita benar benar di uji karena kita harus pandai
untuk memilih pijakan dan fisik yang cukup kuat untuk naik ke atas.
Tebing Kedua |
Untuk tebing batu kedua dengan
kemiringan yang hampir sama namun disini telah terpasang webbing yang dapat
kita jadikan pegangan tangan untuk terus melangkah ke atas. Walaupun dengan
kemiringan ekstrim dengan bantuan webbing kita dapat dengan mudah naik atau
turun namun tetap nyali yang bermain di setiap ketinggian seperti ini.
Pemandangan di puncak tebing batu
ini sungguh mempesona. Sejauh mata memandang nampak warna hijau dari persawahan
di daerah Rumpin dan atap atap rumah yang bagaikan dadu kecil di permainan
monopoli. Puncak tebing kedua sangat sempit hanya memuat sekitar 4 - 5 orang saja, kita harus berhati hati
disini karena selepas batu ini jurang dalam telah menanti jika kita lengah.
Puncak Batu Belah |
View Puncak Batu Belah 2 |
Pada mulanya aku berpikir jika
tebing batu ini adalah puncak dari Gunung Munara namun setelah menoleh ke
belakang di batu belah ini nampak tebing batu yang jauh lebih tinggi lagi. Aku
salah perkiraan, seharusnya puncak bisa kita tempuh dari batu belah ini sekitar
15 menit lagi namun dengan waktu yang semakin sore aku urungkan untuk
berkunjung ke puncak Munara.
Untuk terakhir dapat aku katakan
jika Gunung Munara ini adalah Gunung yang bisa kalian jadikan alternatif
pendakian serta Gunung yang tepat jika kalian semua tak mempunyai banyak waktu
untuk mendaki gunung di atas 2000 mdpl yang membutuhkan waktu berhari hari.
Hanya perlu 1 jam untuk sampai puncak, tak perlu membawa logistik berlebih
kalian sudah dapat menikmati ketinggian dan keindahan yang menawan. Gunung
Munara pasti akan memberi kalian pengalaman pendakian baru yang berbeda, dapat
dipastikan aku akan kembali.
47 komentar
Pasti racun dari Jalan Pendaki yak? *so tau gitu haha
ReplyDeletePadahal Munara dekat sama sekolah gue ngajar, tapi belum sempat ke sana. Okelah, kapan-kapan :))
Kesana deh cepetan keburu lari tuh Munaroh.... :p
Deletemau nanya,,ada jadwal resmi gak sih buka/tutupnya jam berapa,,rencana mau naik pas subuh-subuh om.
DeleteTau deh yang kemarin ke Jonggol nyari bapaknya Wakwaaawww haha
ReplyDeleteTau deh yang kemarin ke Jonggol nyari bapaknya Wakwaaawww haha
ReplyDeleteNih yg komen2 mulu gw doain jadi jodohnya si wakwawww
DeleteBang mau nanya, apa ada pemandunya buat mendaki ke atas?
ReplyDeleteBisa minta anter anak2 yang jaga retribusi tiket mbak...tapi jalan sendiri pun aman kok, jalan jelas cuman 1 jam sampe puncak.
Deleteweh, di Rumpin ternyata ada tempat keren, selama ini gue cuma tau gunung bunder doang, hadeuh bener bener ketinggalan informasi nih gue
ReplyDeleteYa udah ayok cepetan kesana, keburu kabur tuh gunungnya :p
DeleteKeracunan di Japen dengan view cerahnya yang wow. Keracunan disini dengan view mendung dramatisnya. Yah tapi sayangnya belom ada yang ngajak aku kesana bang, kesian kan.
ReplyDeleteYahh kenapa g bilang, pasti abang ajak ke pelaminan...wkwkwkwk
DeleteMunara itu disebelah mananya pelaminan bang?
DeleteDeketnya kantor KUA... haha
DeleteHadeeeh, udeh sana nikah bang buruan. Keburu kabur tuh KUA-nya xp
DeleteNice, ini sangat menarik.
ReplyDeleteterima kasih infonya.. salam lestari
Salam lestariiiiii.....
DeleteMinggu depan sblm puasa inshaallah naik kesana, doain ya. Hehehe :D
ReplyDeleteCuss....Semoga lancar pendakiannya
DeleteThanks info nyaaa 😊
ReplyDeleteSama sama :D
Deletebang, ane mau nanya nih kalo rute nya lewat mana ya kalo dari depok ?
ReplyDeleteperlengkapannya emang harus pake tali gitu bang buat naeknya?
terus kalo gapake tali gitu bisa gaak bang?
sorry nih banyak nanya bang ^^
soalnya ane pengen naek nih bang abis UKK :D
DeleteIkutin arah ke Parung kemudian ambil arah ke Rumpin, abis itu pake GPS (Gunakan penduduk sekitar) :p , tali tali itu udah ada diatas sana bang, jadi tinggal jalanin aja.
Deletekalo kearah rumpin dari mall parung kemana lagi bang ? :p
Deleteohh talinya udah ada diatas tohh :v
Patokannya pasar parung, ada petunjuknya kok disana
Deletemakasih banyak bang :D makasih bang :v
DeleteGunung munara sama gunung batu jaraknya deketan ga sih bro?
ReplyDeleteJauh banget mas, tapi sama sama one day one hiking :D
DeleteYaampun bang selama ini gua daki gunung beribu ribu mdpl tp yg ini blm pernah didaki karna baru tau . Abang sih gk ngajak hahah
ReplyDeleteKamu sih ndakinya terlalu tinggi jadi ga keliatan :p
DeleteAlternatif yang bagus sambil nunggu Desember ke Lawu, makasih banget infonya... its taste really good hahahaa
ReplyDeleteTHX Gan :3
Daripada menunggu yang pasti daki saja munara gunung imut imut ini mbak :D
DeleteKlo yang saya pahami Dari tulisan di atas. Masih Ada puncak utamanya yang belum di panjat. Fotonya yang sebelah mana ya puncak tertingginya? Apakah jalurnya lebih ekstrim Dari jalur sebelumnya?. Tracnya klo musim kering gimana apakah tetep lembab. APA berdebu kaya gunung batu
ReplyDeleteSama nambah pertanyaan lagi klo puncaknya sempit klo. Hanya cukupcukup 4-5 orang . berarti untuk mencapai puncak harus bergantian ya. INI pertanyaan panjang yang jawabanya ya atau tidak. Tapi tolong di kasih penjelasannya. Terimakasih
DeletePuncak utamanya masih berada sekitar 15 menit dari batu belah ini, saat itu saya tidak sampai puncak karena waktu yang sudah terlalu sore dan memutuskan untuk segera turun saja. di puncak batu belah memang cukup sempit dengan tebing yang langsung menganga di bawah, oleh karena itu alangkah baiknya harus bergantian di atas puncaknya.
DeleteOk. Terima kasih.
ReplyDeletebang numpang tanya
ReplyDeleteente berangkat dari jakarta ke gunung munaranya jam berapa ? kalo berangkat malem disana ada penginapan ga yang murah hehe :D
rencananya Insya Allah abis lebaran Idul Adha mau kesana bang :D
Berangkat siang waktu itu bang, disana ga ada penginapan karena memang gunung ini bukan daerah wisata malah terkenal gunung bagi para peziarah. Sebaiknya datang pagi atau sore karena pemandangan bakal lebih adem dan banyak warna :)
Deleteokeee terima kasih bang :)
Deletenext time ada rencana kemana lagi bang ?
Rencana sih mau ekplore jatim dulu bang, yuk gabung :D
DeleteInsya Allah nanti deh bang soalnya masih ada kerjaan :D
DeleteTerima Kasih Infonya
ReplyDeleteSemoga Sukses Dan Diberi Kesehatan Selalu
Aamiin, terima kasih sudah mampir :)
DeleteSubhannallah bgt ya ka. Oh iya ka kalau sama gunung batu lebih bagus mana ya ka?ditunggu ya infonya
ReplyDeleteBagusan Gunung Batu mbak, tapi tergantung masing masing pribadi juga sih :p
DeleteBang enaknya kalo camp di pos berapa biar deket sama puncak?
ReplyDelete