Entah karena apa air terjun satu ini begitu berbeda dari yang aku tahu sebelumnya. Dahulu waktu lewat pun aku enggan untuk memberhentikan dan aku hanya sekedar menengok dari sudut jalan saja, tak ada keinginan sedikit pun untuk berjalan menyusuri jalan menuju bawah air terjun yang terletak persis di jalan raya. Tapi kali ini entah karena potensi wisata yang mulai terangkat ataukah karena salah satu foto yang menunjukkan keindahan luar biasa dari tempat ini. Dan kali ini aku benar benar sedikit termenung melihat keindahan air terjun nglirip.
Mas, ayok ke nglirip kita foto
foto... celoteh adekku Fita
Ngapain kesana dek? Air terjun
jelek gitu,
Loh kata siapa jelek? Coba Liat
foto instagram ini... Balas adekku lagi,
Lohh iya bagus ya.. sahutku. Air
terjun nglirip tampak indah dari atas, air tak begitu deras namun dengan
perpaduan warna hijau tosca nampak menggoda mata. Terbersit juga kalau ini
hanya foto hasil aplikasi pengolah gambar. Tapi keindahan foto tadi semakin
menggodaku untuk mengunjungi Air Terjun di Kabupaten Tuban ini dan membuktikan
keindahannya apakah seperti itu adanya.
Jarak dari pusat kota tuban kira
kira 25 km saja dengan waktu tempuh 90 menit paling lama berkendara santai. Untuk
menuju air terjun ini kita akan melewati jalur selatan kota tuban dimana bukit
bukit karst tersebar sepanjang perjalanan. Suasana gersang, panas, dan tanah
tak subur akan menjadi pemandangan yang dominan. Dari kejauhan pun tampak debu
berterbangan dari pabrik semen terbesar di Indonesia. Dengan keadaan seperti
itu pasti banyak dari kita berpikir bagaimana bisa ada air terjun, dari mana
airnya?
Jangan salah, daerah dengan bukit
karst diatas yang tampak gersang dan tandus di kedalamannya pasti banyak
ditemukan banyak rongga goa dan menyimpan banyak air yang tak pernah surut
sepanjang tahun. Dan air terjun nglirip pun berasal dari sumber air yang tak
jauh dari situ bernama krawak.
Setapak Menuju Air Terjun |
Dari tempat parkir kita harus sedikit berjalan menyusuri setapak kecil yang menurun di antara rumah rumah warga sekitar. Di samping setapak terdapat aliran irigasi dengna air jernih yang mengalir dengan derasnya, berasa sedang berada di pegunungan saja. Jalan menuju bawah air terjun nampak masih alami dengan turunan tajam dan tanah liat, kita harus berhati hati dalam melangkah. Dari setapak menurun ini kita sudah dapat menikmati keindahan air terjun nglirip dari ketinggian.
Air Terjun Nglirip Tampak Dari Ketinggian |
Dan aku pun kembali termangu untuk kedua kalinya, karena apa yang aku lihat dari foto memang begitu kenyataannya. Air terjun Nglirip ini tampak sempurna, air yang jatuh dari tebing vertikal memang tak terlalu besar namun tampak anggun berpadu dengan kolam yang berwarna hijau tosca. Pemandangan yang sangat memanjakan mata.
Semakin mendekat ke air terjun
perasaan takjub pun semakin menjadi saja, air begitu jernih karena air tak bercampur
lumpur seperti pada saat musim penghujan. Bebatuan tampak tersebar rata seakan
alam menyajikan tempat duduk untuk kita menikmati semua sajian keindahannya
ini. Warna hijau tosca yang ceria pun seakan mengajak kita untuk merasakan
kesegarannya dan segera berenang di bawah guyuran air yang terjun ke bawah.
Betah Berlama Lama |
“Lee...ojo renang ndek air terjun
yoo..bahaya, cukup sampean lungguh lungguh wae”
Yang artinya seperti ini
“Nak..jangan renang di air terjun ya, bahaya..cukup kamu duduk duduk saja”.
Memang sih seperti ada yang kurang
jika kita berkunjung ke air terjun tapi tak merasakan kesegaran airnya dengan
cara berenang. Namun yang terpenting adalah keselamatan, jadi jangan perlu
ambil resiko yang bisa mengancam diri sendiri.. keep safety first buddy.
Hijaunya Menggoda |
Air terjun nglirip saat ini pun
makin tenar dan dikenal para traveller di luar kabupaten tuban karena banyaknya
foto yang menampilkan keindahannya dari berbagai lini masa. Dan semoga
pemerintah kabupaten tuban sendiri lebih bisa memperhatikan potensi wisata yang
ada dengan mengelola lebih baik air terjun nglirip agar para wisatawan bisa
berkunjung dengan aman dan nyaman. Dengan pengelolaan yang baik pun pasti akan
berjalan lurus dengan perekonomian warga di sekitar air terjun nglirip yang
semakin baik.
Air Terjun Nglirip Memang Seindah Foto Di Instagram |
Sekilas aku lihat di sekitaran Air
Terjun Ngilirip ini masih bebas akan sampah, hanya ada ranting ranting pohon
yang mungkin terseret arus dari atas. Dan aku pun berharap tempat seindah ini
tetap terbebas dari sampah, dan itu juga tak lepas dari tenggung jawab kita
sebagai pengunjung. Belum adanya tempat sampah ataupun fasilitas yang memadai
jangan menjadikan kita sembarangan membuang sampah. Bawa sampahmu kembali dan
alam kita pun akan tetap terjaga.
4 komentar
Bagusss... tapi jauh dari Tangerang bang, hehehe
ReplyDeleteDi tangerang maenan sungai citarum aja cukup :p
DeleteLokasi tenggelamnya korban. (foto: suwandi/BANGSAONLINE)TUBAN, BANGSAONLINE.com- Wisata air terjun ngelirip yang beradadi Kecamatan Singgahan, Tuban memakan korban, Minggu (30/8) siang. Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, diketahui korban bernama Eva Tri Suryana (15) warga jalan Sunan Giri, Kabupaten Gresik.Kapolsek Singgahan, AKP Totok ketikadikonfirmasi mengatakan, peristiwa tewasnya si perawan cantik itu terjadisekitar pukul 11.30 WIB. Mulanya, ujar Totok, korban melakukan selfie bersama 4 temannya. Namun saat berselfie ria, ada salah satu teman laki-laki korban yang didorong hinggatercebur ke air. Karena tidak bisa berenang, teman yang tercebur itu meminta tolong. Korban pun turun untuk menolong. Naas, saat hendak menolong, korban malah tenggelam dan terseret arus di dasar lobangan air itu."Sebelumnya korban selfie sambil bercanda, saat itu korban mendorong teman laki-lakinya ke dalam air, karena gak bisa berenang korban menolongnya, setelah menolong malahan korban yang tenggelam," pungkasnya.Totok mengungkapkan jika pihaknya yang dibantu tim sar gabungan Pemkab Tuban dan PT Semen Indonesia butuh waktu 6 jam lebih untuk mencari jasad korban yang diduga berada di dasar lobangan air itu. "Korban yang tewas akan dibawa ke rumah sakit guna dilakukan penyelidikan," terangnya.Peristiwa tersebut membuat masyarakat sekitar maupun pengguna jalan berduyun-duyun mendatangi lokasi kejadian lantaran penasaran ingin melihat peristiwa itu."Penasaran mas ingin lihat, memang tempat ini hampir setiap tahun memakan korban, gak tau kenapa kok gitu," tutur Roni warga Bangilan saat berada di lokasi. (wan/rvl)
ReplyDeleteBagi kalian yang mau kesini Asal hati hati dan jangan melanggar larangan berenang di air terjun pasti bisa menikmati semuanya dengan aman dan nyaman :D
Delete