“Booommmmmm !!! .. teriakan sang guide membuyarkan lamunanku. Teriakan
khas yang mungkin tak asing bagi kalian pecinta rafting. Tiba tiba kapal jatuh
dengan posisi hampir 80 derajat ke bawah, seketika bulu kuduk berdiri karena
posisi badan yang sebelumnya duduk kini menjadi ikut berdiri dan tanpa sadar
teriakan terdengar nyaring dari seluruh penumpang kapal karet ini. Ya ini
adalah salah satu keseruan kami saat bermain arung jeram atau rafting di daerah
Kasembon – Malang.
Daerah pegunungan seperti kabupaten malang ini memang menawarkan banyak
kegiatan yang berbau adventure. Mulai dari banyaknya gunung gunung yang
menjulang tinggi, tersebarnya air terjun dan yang pasti terdapat banyak sungai
sungai berarus deras. Salah satunya berada di Kecamatan Kasembon Malang, sungai
sumberdandang namanya.
Biasanya tempat rafting dibuka oleh para komunitas rafting atau seorang
entrepeneur namun di Kasembon ini murni pengelolaan dari Pemkab Malang. Cukup
merogoh kocek 170 ribu kalian sudah dapat menikmati arus liar sungai sumber
dandang ini dengan cukup aman dan nyaman karena setiap perahu karet akan di
kendalikan oleh 1 orang yang sudah profesional.
Sungai sumberdandang mempunyai debit arus yang cukup tinggi sepanjang
tahun tanpa mengenal musim hujan atau kemarau, well kalian bisa kesini kapan
saja dan jangan takut untuk mencoba karena sungai ini mempunyai grade 3 yang
aman untuk para pemula dalam dunia rafting. Sungai yang langsung bersebelahan
dengan basecamp menjadikan kita tak perlu jauh jauh untuk bisa merasakan kedahsyatan
arusnya, para skiper perahu pun tampak sigap menyiapkan perahu perahu yang akan
kita gunakan.
Start Poin |
Kami menggunakan 3 perahu karet karena anggota keluarga kami saat itu
yang berminat rafting cukup banyak. Ada 18 orang, bayangkan semuanya tanpa
takut ingin mencoba derasnya arus sungai. Melihat para om, tante, ibu dan adek
satu persatu naik ke perahu aku tersenyum simpul dan aku merasa bersyukur
karena aku mempunyai keluarga besar yang suka travelling dan ber – adventure
ria. . ini sangat sejalan dengan hobiku setidaknya bisa merasakan rafting
gratis.. haha.
Dari titik start ini aku melihat sungai sumberdandang. sungai tampak
seperti aliran sawah yang tanpa bebatuan besar, namun berarus cukup deras.
“Sungai seperti ini kok dibuat rafting? Apa serunya kalau tanpa bebatuan
kayak begini” begitu gumamku. Tapi ya dinikmati sajalah, yang penting liburan.
Segera aku ambil posisi duduk seperti intruksi dari sang guide. Aku
berada persis paling belakang. Tak menunggu waktu lama perahu pun melaju, oke
adventure begin. Aku ambil kamera anti air yang aku punya, namun belum sampai
menyalakan tombol sang guide sudah berteriak “Boooommmmmmmmmmmmm !!!!” sebuah
intruksi di dalam rafting untuk mengambil posisi badan condong kebelakang
karena perahu akan melewati sebuah jeram yang cukup berbahaya.
“Gila pikirku.. belum sempat mengambil nafas sudah Boom aja nih” . . .
dan benar saja di depan tampak sebuah bendungan yang cukup tinggi menanti. Dari
atas perahu pun sampai tak terlihat dasarnya, dan . . “Aaaarrrrgghhhhhhh ....
semua berteriak kencang, tubuh tiba tiba dalam posisi berdiri. Dalam hitungan
detik kapal berdentum kencang di dasar bendungan, badan terpelanting ke kanan
dan aku hampir kehilangan keseimbangan.
Booommmmm |
Dan 5 detik dari dentuman keras perahu yang pertama bendungan kedua siap
kembali menyapa.. “Ini Gilaaaa” tak ada kesempatan bersantai santai karena adrenalin
terus di pompa dari awal perahu melaju. Jeram kedua berkontur lebih sempit
dengan ketinggian yang lebih rendah dari jeram pertama. Kapal kembali berdentum
di dasar untuk yang kedua kalinya, badan kembali terpelanting. Senyum lebar
mengembang dari seluruh keluarga di perahu, tak ada wajah takut dari mereka
semua yang bisa aku tangkap hanyalah rasa bahagia kala itu.
Selepas bendungan sungai mulai berkontur bebatuan alami yang tersebar di
sepanjang sungai. Walaupun kemarau seperti ini arus masih sangat deras dan
masih cocok untuk melakukan arung jeram. Semua jeram tampak masih normal untuk
kita lewati dengan perahu karet. Dan hampir 15 menit lagi lagi teriakan
“Booooommmmmmmm” kembali terdengar, namun kali ini kami tampak lebih tenang
dalam menyikapinya dan kamipun mengambil posisi masing masing. Degup jantung
pun tampak lebih stabil dibanding kami melewati 2 bendungan sebelumnya.
Bendungan bendungan di sepanjang jalur merupakan hal yang menarik dan
menjadikan ciri khas rafting Kasembon. Selepas bendungan yang ketiga perahu
kami diberhentikan di sebuah rest area yang disediakan oleh pengelola. Disini
disajikan teh, jahe hangat dan berbagai macam gorengan yang bisa kita santap
gratis. Nikmat sekali rasanya pada saat badan kedinginan karena air sungai bisa
menikmati makan dan minuman serba hangat seperti ini.
Rest Poin |
Dari tempat istirahat di kejauhan kita bisa melihat adanya bendungan lagi
dan bisa kita tebak kalau kita pasti harus melaluinya. Ini bendungan terakhir
dan mungkin yang paling lebar. Karena perut telah kenyang perahu pun meluncur
mulus tanpa adanya teriakan yang berlebih. Momok bendungan telah terlewati
semua namun selepas itu arus makin menggila saja nampaknya. Bebatuan bebatuan
besar makin banyak bertebaran yang mengakibatkan arus air juga makin menggeliat
hebat.
Melewati jeram jeram di antara bebatuan membutuhkan kewaspadaan terutama
bagi sang skipper perahu karena dia yang bertugas mengendalikan arah perahu
kemana harus melaju. Perahu naik turun mengikuti derasnya arus dan terkadang
kita tersangkut di bebatuan, dalam hal ini kita harus melakukan kerja sama tim
untuk menggoyang badan perahu karet agar dapat bergerak kembali.
Kapal Perahu Karam |
Sedang asik asiknya menikmati aliran air yang deras sembari merekam momen
dengan kamera action tiba tiba hal tak terduga terjadi. Kapal tiba tiba
menabrak batu besar di tengah lintasan, dan karena tidak siap aku pun terlempar
kedepan perahu karet dan jatuh di antara jeram jeram. Aku pun sedikit panik dan
mencoba untuk bisa berdiri namun kapal tetap melaju kedepan. Aku pun mencoba
berenang kedepan dengan mengikuti arus yang lebih tenan agar bisa meraih badan
perahu, dan akhirnya tangan sang skipper bisa aku raih dan dia mengangkat
badanku kembali kedalam perahu.
Bendungan Terakhir |
2,5 jam total waktu kita bisa mengarungi arus liar sungai sumberdandang
ini dengan 5 jeram bendungan yang menjadi ciri khas rafting kasembon. Di akhir
perjalanan akan ada lagi bendungan yang tak terlalu tinggi dan khusus untuk
yang terakhir ini skipper membalik perahu kita tepat setelah melewati bendungan
terakhir. Canda tawa kembali terdengar dan ini menandakan kita sudah sampai di
titik pemberhentian. Semua wajah memancarkan senyum tak ada sama sekali raut
muka yang menyiratkan penyesalan melakukan arung jeram ini.
Beruntung Punya Keluarga Seperti Ini |
Rafting kasembon bisa kalian jadikan alternatif wisata di kabupaten
malang yang lain dari yang lain. Karena dengan harga murah kalian bisa
melakukan rafting dengan aman dan
nyaman. Kasembon juga memiliki pemandangan landscape yang indah di
antara pegunungan anjasmoro yang tentunya bisa menghilangkan penat.
Jadi... selamat mencoba, happy travelling, jangan nyampah sembarangan,
dan bebas polioo .. . woyooooooo !!!!
8 komentar
wow, begitu menantang,.
ReplyDeletesuka sekali dengan viewnya..
great rafting brow !!
lombok rinjani trekking agency
Yaaa memang view kasembon ini indah, arus sungainya juga cukup menantang walaupun musim kemarau.
DeleteDari cerita ini, nggak tau kenapa yang gampang keinget itu dibagian 'rafting gratis', ahahaha
ReplyDeleteYaaa kan kita panasbung.. cuman mampu cari gretongan :( hikksss
DeleteAku bacanya ikut deg-degan. Kayak ngerasain jantung yang masih tertinggal di atas. Eh, aku udah lama enggak mampir ke sini, udah banyak postingan baru ajaa.
ReplyDeleteAku bacanya ikut deg-degan. Kayak ngerasain jantung yang masih tertinggal di atas. Eh, aku udah lama enggak mampir ke sini, udah banyak postingan baru ajaa.
ReplyDeleteMakanya sering sering nengok setapak kecil dong mbak Fitriza.. biar bisa pantengin eike terus :D
DeleteGreat adventure, well what was the total package cost for this? and where is it located?
ReplyDelete