Salah satu tempat keren yang ada di Sulawesi Selatan dan yang pasti
kalian harus kesini saat bertandang ke Makassar. Ini adalah tempat yang selama
ini sering aku lihat di timeline Instagram, memang karena seringnya muncul
hingga aku pun memasukkan tempat ini sebagai tempat most wanted yang harus aku
kunjungi sebelum mati.
Nama tempat keren yang ada dalam wishlist kunjunganku ini bernama Rammang
Rammang. Jangan kalian plesetkan menjadi remang remang ya, karena di tempat ini
bukan tempat berkonotasi negatif tapi tempat yang pasti akan memberikan
keindahan dan ketenangan.
Menurut warga sekitar penamaan Rammang Rammang ini adalah berasal dari
rammang yang berarti awan atau kabut. Karena di tempat ini pada saat pagi hari
atau setelah hujan kabut pasti akan turun menutupi Rammang Rammang.
Banyak sekali yang akan aku ceritakan tentang Rammang Rammang yang
memukau ini kepada kalian, dan salah satunya akan aku rangkum dalam beberapa
fakta menarik tentang Rammang Rammang.
1.
Kawasan
Karst Terbesar Nomor 2 Di Dunia
Jika kalian tiba di kawasan karst Maros, cobalah memandang
jauh. Apa yang kalian lihat?, yang ada hanyalah perbukitan kapur menjulang di
berbagai sudut dengan ketinggian yang berbeda beda.
luasnya sekitar 45.000 hektar, Kawasan karst ini termasuk
kawasan karst terbesar kedua di dunia setelah kawasan karst di Yunnan, Tiongkok
Selatan.
Kesan awal melihat kawasan ini adalah gersang dan panas, suhu
Maros yang panas semakin menguatkan persepsi tentang ini. Namun tunggu dulu
coba lihat di perbukitan kapur itu. Pohon pohon hijau nampak asri tumbuh
diantara bebatuan cadas yang terbentuk ribuan juta tahun lalu.
Mereka bisa tumbuh dengan baik karena perbukitan kapur
gersang ini menyimpan cadangan kubik air yang selalu mengalir sepanjang tahun.
Dan ini adalah keunikan tersendiri dari semua kawasan karst.
2.
Di Tetapkan
Sebagai Taman Nasional
Pasti kalian sudah tak asing mendengar Taman Nasional
Bantimurung, yaa taman nasional ini berada persis di Kawasan Karst Maros ini.
membentang seluas 20.000 hektar, pemerintah menetapkan daerah ini sebagai
daerah dilindungi karena telah memenuhi 9 syarat termasuk keragaman hayati yang
unik.
Manusia purba jaman dulu pun sudah mendiami kawasan karst ini
sejak lama. Di Rammang Rammang pun kalian bisa menemukan beberapa goa yang di dalamnya
terdapat bekas peninggalan manusia purba.
Peninggalan Manusa Purba Berupa Lukisan Tangan Dan Babi |
Dinding dinding goa tampak bekas gambaran manusia purba
berupa gambar babi dan tangan tangan manusia. Semua itu menunjukkan jika dahulu
kala kawasan karst ini adalah tempat ideal bagi para manusia purba.
3.
Sungai Pute
Salah satu yang menarik berkunjung ke Rammang Rammang adalah
sungai yang mengalir di antara bebatuan karst yang membentang. Sungai ini
bernama sungai pute yang berarti putih.
Untuk mengunjungi Rammang Rammang kita pasti akan menggunakan
jasa perahu. Yaa karena Rammang rammang terletak di ujung aliran sungai dan
terpencil dari dunia luar. Tak ada jalan aspal untuk menuju kesana.
Katinting |
Katinting istilah warga lokal menyebut perahu kecil untuk
mengarungi sungai pute ini. Dari dermaga Rammang Rammang kita bisa menyewa
perahu dengan tarif 250 ribu pulang pergi. Dengan daya tampung sekitar 7 – 10
orang tergantung dari besar kecilnya perahu.
“Bruuummmm...brummmmm” mesin tempel perahu pun berbunyi.
Katinting kecil kita mulai menyusuri sungai pute yang dangkal dan berair
kecoklatan ini. Aku pun langsung dibuat terpesona oleh keindahan yang
disuguhkan.
Diantara Pohon Nipah |
Nipah dan bakau tumbuhan khas air payau menyambut deru perahu
kami yang bergerak pelan. Nampak perahu sesekali harus meliuk melintas batuan
kapur yang menonjol dari dasar sungai.
“Belok Kanan dan Kiri”, “Awas Batu”, adalah salah satu
kalimat papan lalu lintas yang dapat kita temui di sepanjang aliran sungai
pute, sungguh menarik.
Rambu Rambu Lalu Lintas |
“Masuk Goa” selanjutnya tulisan yang aku baca, dan benar saja
di depan perahu kami nampak bukit kapur besar membentuk lubang tepat di aliran
sungai pute ini. perlahan lahan perahu kami pun melintasi Goa Eksotik ini.
Semakin jauh melaju aliran sungai pute semakin mengecil dan
berkelak kelok. Dan beberapa saat di sebelah kiri terdapat bukit kapur besar
dan membentuk relief relief indah akibat pelarutan bebatuan dengan air yang
terbentuk dari ratusan tahun silam.
sungguh luar biasa sajian alam yang di berikan Rammang
Rammang.
Salah Satu Sudut Sungai Pute |
4.
Telaga
Bidadari
Di tengah perjalanan menyusuri sungai pute terdapat sebuah
dermaga kecil dengan tulisan yang juga mini “Dermaga Telaga Bidadari”. Sempat
penasaran dengan dermaga itu, namanya yang unik kenapa mesti bidadari?
Namun sang nahkoda perahu tetap melanjutkan perjalanan
menyusuri sungai pute. Usut punya usut saya coba bertanya tanya kepada para
pengunjung lokal di rammang rammang.
Ternyata dermaga bidadari tadi adalah dermaga untuk menuju
sebuah telaga kecil yang berada di tengah tengah bukit kapur. Telaga bisa kita
akses berjalan kaki dari dermaga dengan naik turun bukit.
Dermaga Telaga Bidadari |
Dinamakan telaga bidadari karena telaga ini konon tempat
mandi para bidadari yang turun dari langit. Karena tempatnya yang tersembunyi
dan diapit bukit bukit batu karst yang menjulang tinggi, menjadikan telaga ini
cocok untuk tempat mandi para bidadari, hehehe.
Ceritanya begitu sih menurut para warga lokal. Karena pada
saat itu aku tak berkesempatan untuk mengunjunginya.
5.
Kampung
Berua
Ujung dari perjalanan kita menggunakan perahu adalah di
dermaga kampung berua. Selepas dari dermaga kita akan langsung disambut dengan
kampung yang berada di antara bukit bukit karst yang menjulang tinggi.
Nampak hanya beberapa biji saja rumah yang berdiri di kampung
ini. kampung yang bisa aku katakan sangat asri dan sangat indah. Sawah sawah
hijau dan kolam kolam ikan nampak berbaur indah dengan penampakan alam karst
yang menjadi latar belakangnya.
“Ckrikk, Ckrikk” bunyi kameraku mengabadikan salah satu sudut
dari kampung berua ini. Aku lihat hasil jepretanku dari layar kamera dan
seketika aku terpana. Melihat hasil foto ini aku pun mempunyai pemikiran,
betapa bahagianya masyarakat kampung berua ini. Mereka bisa hidup berdampingan
dengan alam seindah ini.
Berpadu indah Dengan Alam |
Berjalan jalan di sekitar kampung berua ini membuat hati
tentram dan damai. Setapak demi setapak aku telusuri pematang sawah yang
terbentang membelah kampung, sering memang aku berjalan di pematang sawah tapi
di kampung berua ini sungguh istimewa beda dengan lainnya. yaaa karena bukit
bukit karst yang membentang di sekitar kampung berua ini.
Akhirnya Aku Di Rammang Rammang |
“Brooo, brooo...fotoin aku dong... dengan view itu yaa, yang
sebelah situ juga”... itulah sedikit keriuhan dari teman teman saya di
Makassar, bagaimana mereka saling berebutan untuk berfoto dengan pemandangan
yang sangat indah seperti ini.
Teman Teman Seperjalan Di Makassar |
Kamera pun tak pernah lepas dari genggaman tangan, seluruh
sudut Rammang rammang ini sangat sayang jika tak kita abadikan semuanya. Dan
bahkan saat aku menulis sambil melihat foto rammang rammang, aku merasakan
kerinduan akan suasana tentram Rammang Rammang. Jika ada kesempatan kembali aku
pasti kembali kesana.
Berada di kampung berua rasanya seperti bertemu dengan
potongan puzzle dunia yang hilang. Tidak ada listrik, tidak ada kebisingan,
tidak ada kendaraan yang ada hanyalah keindahan dan keasrian berpadu manis
dengan masyarakat kampung berua yang selalu menjaga alam.
4 komentar
foto diantara pohon nipah itu kece sekali kaaak
ReplyDeleteIya mas Wahyu, momen perahunya pas :D
Deletebro, kunjungi daerah saya juga bro, tempat legenda sawerigading, Pulau Bulu Poloe (gunung Patah, dan juga danau Matano.
ReplyDeleteWahh boleh juga nih pulau bulu poloe, kapan kapan boleh lahh jadi guide kalo saya kesana, hehe :)
Delete