Desember yang biasanya identik dengan suasana hujan kali ini datang dengan suasananya yang sedikit berbeda. Hujan yang tak kunjung datang di akhir tahun ini tampaknya juga akan berpengaruh terhadap pola pikir para pecinta perjalanan. Begitu pun dengan saya yang menjadikan salah satu pantai cantik di Lombok ini menjadi wishlist tempat yang harus dikunjungi sebelum tahun 2015 pergi.
Bertepatan dengan hari Natal di akhir tahun 2015, aku memacu kendaraan di
tengah kawasan wisata di lombok tengah yang terkenal di kalangan para bule.
Kuta, tapi ini bukan pantai kuta yang ada di Pulau Dewata melainkan pantai yang
menjadi tujuan wisatawan ke pulau Lombok selain menuju Gili Trawangan.
Deretan cafe dan resto berjejer manis menjajakan sajiannya masing masing yang
tentunya bertuliskan dengan kata kata internasional. Hilir mudik para pendatang
luar negeri nampak menghidupkan gairah ekonomi, mungkin itulah sedikit gambaran
mengenai keadaan kuta Lombok.
Dan pantai kuta lombok yang tersohor pun ada di depan mata, banyak para
wisatawan lokal tampak berkerumun di sebuah tugu bertuliskan “Pantai Kuta
Lombok”, nampaknya mereka seakan memburu foto kenangan untuk kepuasan jika
sudah pernah mengunjungi Kuta Lombok.
Tapi bukan kuta sebenarnya tujuanku kali ini, namun pantai Tanjung Aan.
Pantai yang hanya berjarak sekitar 3 km dari pantai kuta ini menyajikan
pemandangan yang tak akan bisa kita dapatkan di daerah Kuta.
Tanjung Aan dan Bukit Merese Di Belakangnya |
Sekilas pantai tanjung aan memiliki garis pantai yang panjang dan
melengkung hingga membentuk sebuah teluk yang sangat indah. Setelah memarkirkan
kendaraan aku coba untuk melangkahkan kaki lebih jauh lagi.
Laut tanpa ombak itu pertama kali yang aku lihat di pantai ini, bagaimana
tidak sepanjang pantai yang terlihat hanya air laut tenang setenang kolam. Kontur
pantai sangat landai dan kedalaman air laut yang dangkal membuat pantai Ini benar
benar tempat yang sangat cocok untuk memanjakan diri.
Pasir Merica |
Dikejauhan tampak beberapa bilah kayu yang disusun sedemikian rupa,
begitu aku dekati ternyata balok kayu yang tersusun ini adalah sebuah ayunan
yang menancap di tengah tengah air laut yang dangkal.
Ayunan ini menjadi objek yang eksotik untuk dijadikan sebuah bingkai
foto. Bagaimana tidak, dimana lagi ada ayunan menancap di tengah laut dengan
background pemandangan yang luar biasa seperti di tanjung aan ini?
Dan ada lagi yang menarik dari pantai ini yaitu Bukit Merese. Bukit yang
menjorok ke tengah laut ini adalah bukit yang sedang ngehits akhir akhir ini di
lini massa Instagram. Banyak sekali foto foto indah yang memperlihatkan bukit
hijau selayaknya bukit teletubbies, dan siapa sangka bukit nan indah ini masih
satu kawasan dengan Tanjung Aan.
Yakin Gak Mau Maen Ayunan Disini? |
Akses menuju atas bukit merese adalah di sebelah kanan pantai tanjung
aan, dengan mata telanjang pun kita dengan mudah melihat bukit ini, yaa karena
bukit ini mengapit sebelah kanan sehingga menjadikan pantai tanjung aan menjadi
sebuah teluk yang sangat indah.
Membayangkan sebuah ketinggian membuatku semakin bersemangat, karena
dalam pikiran pasti di atas sana aku akan menemukan pemandangan spektakuler
yang tak bisa aku lihat dari dataran rendah seperti tempatku berdiri saat ini.
Bukit yang tak seberapa tinggi ini sukses membuat nafasku ngos ngosan tak
beraturan, entah karena umur yang semakin tua atau memang matahari yang
terlampau panas. Apalagi melihat si Evi dan Bayu yang tampak keluar keringat
sebesar biji jagung.
Pantai Tanjung Aan Dari Ketinggian |
Karena memang “Foto bisa menipu karena tempat yang asli jauh lebih indah
dari yang kau lihat di sebuah bingkai foto”.
Sedikit pegal dan ngos-ngosan akan sirna ketika mata anda akan dibuat
takjub oleh pemandangan di atas bukit. Kelok-kelok bukit khas perbukitan hijau
di new zealand dapat kita saksikan dari atas bukit ini, khususnya ketika musim
tidak sedang kemarau. Selain itu dari atas Bukit Merese kita dapat menikmati
Pantai Seger di sebelah barat, Batu Payung dan Gili Anak Anjakan di sebelah
timur yang menambah kesempurnaan pemandangan
Pemandangan Epic Dari Bukit Merese |
Landscape Menakjubkan |
Dibawah atau di balik perbukita merese ini sebenarnya tersembunyi banyak
sekali pantai pantai indah yang belum terjamah. Namun karena terjalnya tebing
bukit merese ini menikmati dari ketinggian saja adalah pilihan yang paling
bijak.
Tiduran Santai |
Tak Akan Pernah Terlupa |
11 komentar
Cakeeeeeeppppppppppp, tapi kesananya nanti aja sekalian kalo ada yang ngajakin ke Rinjani #anaknyanggakberanijalanjalansendiri #takutnyasar :D
ReplyDeleteKeburu ubanan kalau nunggu ada yang ngajak ke Rinjani :p
Deletewaaah, tetep cerah yah meski bulan desember
ReplyDeleteMusim hujannya mundur teratur mbak, kulit jadi gosong deh
Deletekalau dari bandara lombok ke bukit merese jauh tidak? atau kalau dari gili trawangan ke tanjung aan jauh tidak?? naik kendaraan apa baiknya????
ReplyDeleteKalau dari Bandara dekat kok, cuman 30 menit saja dan bisa diakses dengan mobil, motor, atau ojek dari Bandara. Kalau dari Gili Trawangan ke Tanjung Aan itu yang jauh banget karena beda arah.
Deletebukit merese memang keren... apalagi sunset nya, mantap! yg bikin pusing kalo bawa tamu pnerbangan jam 19.30. diajak ke airport jam 18.00 blum mau. gegara sunset jadi lupa waktu...hadeh.
ReplyDeleteHahaha, memang bukit merese bisa bikin lupa waktu..gak cukup hanya sebentar kalau kesana
DeleteKalau dari daerah senggigi ke sini sekitar brapa menit ya 😊
ReplyDeleteDari senggigi sekitar 2 jam mbak, lumayan jauh
Deletedari senggigi kesana naik motor bisa kan ya mas?
ReplyDelete