Berjalan seorang diri ditengah keheningan malam dan udara dingin menusuk
pagi itu. Sedikit tergopoh gopoh mengikuti irama jalur yang semakin menanjak
tajam. Peluh nampak bercucuran membasahi dahi. Disini di Gunung Batur aku
seorang diri menanti cahaya pagi dari sudut lain sang Pulau Dewata Bali.
Untuk cerita lengkap bagaimana aku bisa seorang diri mendaki Gunung Batur
bisa kalian baca DISINI.
Melingkar tas kamera kecil di depan dadaku ini, dia mangayun serasi dan
selalu menemani setiap langkahku pergi. Dengan kamera butut tua ini aku coba untuk
merekam dan membekukan setiap momen yang aku dapatkan.
Di setiap aku berhenti berjalan untuk sekedar menghela nafas aku coba
untuk meluangkan waktu mengeluarkan kamera. Aku mencoba untuk merekam beberapa
detik momen yang ada di hadapanku. Entah bagaiamana hasilnya nanti yang
terpenting aku coba untuk merekam, begitulah pemikiranku kala itu.
Dengan seiring langkah kakiku berjalan lebih jauh maka bertambah pula
potongan frame video dan foto yang aku dapatkan. Dari potongan potongan kecil frame
ini aku coba untuk gabungkan dan sebuah rangkaian video yang berdurasi tak
beberapa lama.
Mungkin banyak sekali kekurangan dari video yang ditampilkan dibawah ini.
Karena cara pengambilan gambar yang ala kadarnya dan peralatan videography yang
kurang begitu profesional juga.
Namun terlepas dari itu semua semoga video ini bisa membuat gambaran
tentang Gunung Batur itu semakin nyata. Selamat menonton dan mohon untuk
masukan yang lebih membangun. Salam Bebas Polio woyoooo
5 komentar
Cakep banget bang diktaaaaaaa 😍😍😍
ReplyDeleteThanks diniiiii :D
Deleteduuuuh bikin envy aja sih abang yang satu ini..
ReplyDeleteStay tune terus deh mbak, hehehehe
DeleteNice post thankks for sharing
ReplyDelete