Subhanallah…..
semua kalimat pujian seakan keluar dari mulut ketika kami melihat apa yang ada
dihadapan kami. Sebuah tebing curam langsung berhadapan dengan samudra yang
sangat luas, dan tepat di ujung tebing muncul sebuah tebing yang lebih rendah menjorok
indah. Inilah Pantai Kelingking yang sukses memukau kami semua.
Saatnya
melupakan perasaan takut akan ketinggian dengan berdiri tepat di bibir tebing
di tempat yang juga sering disebut “Kelingking secret point” ini. Surga seakan
lebih dekat ketika hamparan pantai nan indah memukai kami tepat di depan mata.
“Duh
gusti… jika dunia saja engkau buat seindah ini apalagi yang Engkau namakan
Surga, pasti berkali lipat keindahan yang ada di dunia ini” . Perasaan seketika
berkecamuk, apakah aku bisa menuju surga yang sesungguhnya?
Tapi
memang ketika berkunjung ke tempat tempat indah di berbagai pelosok negeri ini
aku rasa semakin bisa mendekatkan diri ke pada sang pencipta, karena seberapa
kecil kita di antara megah alam semesta ini.
Keindahan Pantai Klingking sangat mempesona |
Pantai
kelingking hanya milik kami berlima, tak ada pengunjung lain yang datang. Maka
dari itu kami seakan lebih puas menikmati semua. Dan tiba tiba muncul kepala
Mas Fauzan dari balik rerimbunan semak semak dengan nafas yang tersengal.
“Dari
mana mas?” tanyaku padanya
“Dari
bawah sana… aku ingin tahu apa bisa turun ke bawah pantai” sahut Mas Fauzan
bersemangat
“Pantesan
dari tadi udah ilang aja, kirain kecebur kebawah” sahutku kembali
“Jalurnya
curam banget, dan kanan kiri langsung jurang tapi ada jalan setapak kecil
menuju pantai di bawah, suatu saat aku harus balik lagi kesini bro…”
Wah
jiwa petualang Mas Fauzan besar juga pikirku… namun memang bagi para pecinta
petualangan alam tempat ini begitu menggoda, dari atas sini terlihat di
kejauhan ada sebuah pantai tersembunyi dengan pasirnya yang begitu putih.
Seakan melambai lambai mengajak kami semua untuk berkunjung.
Mas Fajar setelah mencoba jalan menuju pantai di bawah sana |
Dan
aku kembali termenung, memang untuk mencapai surga itu tak mudah. Harus ada
perjuangan untuk menggapainya. Begitupun manusia hidup di dunia ini semua harus
berjuang untuk bisa masuk ke pintu surga yang sudah disediakan, namun itu
tergantung tekad dan keinginan kita untuk bisa mencapainya.
***
Setelah
dirasa cukup puas Fajar mengajak kami semua untuk segera berbalik arah
meninggalkan tebing pantai Kelingking. Sekali aku memandang luas sambil berkata
dalam hati bahwa kakiku telah sahih menginjakkan kaki di salah surga indah di
pelosok Indonesia.
Mesin
motor meraung keras seakan ingin berkata kepada kami “beban kalian terlalu
berat, aku tak sanggup”. Mendengar suara parau mesin ini aku meminta mbak okta
untuk turun dan berjalan, tak begitu jauh memang namun sangat curam.
Tepat
setelah jalan menanjak tadi aku melihat ada seorang ibu ibu yang sudah renta
duduk dibawah pohon yang cukup rindang sambil menjajakan beberapa kelapa muda
yang ia tumpuk di sampingnya.
Duduk
termenung menunggu para pengunjung datang untuk mencicipi dagangannya. Namun tidak
untuk hari ini, Pantai Klingking nampaknya sepi hanya ada kami berlima yang
datang. Aku pun inisiatif mengajak yang lain untuk istirahat dulu sambil
menikmati kelapa muda.
“Berapa
kelapanya satu bu?” tanyaku padanya
“15
ribu nak” sahut sang ibu dengan logat khas Balinya.
Mahal
juga pikirku.. namun setelah berdiskusi dengan yang lain kami akhirnya memesan
4 biji kelapa. Sekedar untuk berbagi rezeki untuk warga sekitar, kita jangan
hanya menikmati keindahannya saja namun jika kita mampu tengoklah warga warga
pelosok seperti ibu ini. Tak perlu muluk muluk hanya dengan hal kecil membeli
apa yang mereka jajakan sudah sangat membantu perekenomian berjalan dengan
baik.
Sambil
menyedot air kelapa yang segar ini aku sedikit membuka obrolan dengan sang ibu.
“Sudah
berapa lama bu jualan kelapa disini?” tanyaku.
“Mungkin
hampir satu tahun ketika pantai klingking ini mulai rame nak, sabtu minggu saja
kalau hari biasanya hanya berladang disana” sambil menunjuk ladang berbatu
tandus yang mungkin hanya bisa ditanami ubi ubian saja. Dalam usianya yang
renta sang ibu masih mempunya sorot mata semangat untuk menjalani hari hari.
Tiba
tiba datang sesosok pria paruh baya ke tempat kami bersantai “Foto disana bagus
lho mas” sambil menunjuk arah pohon tak berdaun yang menyisakan batang pohon
menancap di atas tanah.
“Saya
putu anak ibu itu mas” sahutnya sebelum aku sempat bertanya padanya.
“Saya
ada tangga jika mau naik mas, aman kok”
Tanpa
banyak dikomando Si Lintang dan Fajar sudah berlarian menuju pohon eksotis ini
untuk bergantian foto diatas. Bli putu pun mengambil tangga dari bambu dan
membantu Lintang untuk naik ke atas pohon. Fajar pun mengkomando dari bawah
gaya yang tepat untuk mendapatkan hasil foto yang maksimal.
Pohon Eksotis |
Matahari
semakin lama pun nampak semakin condong ke barat menandakan kami segera harus
bergegas untuk kembali ke Toyapakeh tempat dimana penginapan kami berada. Setelah
membayar kelapa muda dari sang ibu dan memberikan tips untuk Bli Putu kami pun
bersiap untuk berpamitan. Aku menyedot air kelapa yang tersisa di dalam batok
dan aku sadar betapa hari ini adalah hari yang menakjubkan setelah dapat
melihat Pasih Uug dan Angels Billabong dari dekat kini aku bisa menikmati salah
satu lagi surga yang ditawarkan di Nusa Penida.
“Kami
pamit dulu ya Bu, Bli Putu..”
“Ati
ati ya nak dijalan, kapan kapan mampir kesini lagi” sahut sang ibu sambil
tersenyum ramah
“Hati
hati ya mas, terima kasih” Bli Putu pun tersenyum lebar.
Melihat
senyum senyum lebar nan tulus dari mereka, kehangatan yang hampir kami dapatkan
ketika datang ke pelosok. Yaa inilah Indonesia dengan keramah tamahan
penduduknya membuat kenyamanan tersendiri bagi kami para pelancong.
4 komentar
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSalam kenal mas pradikta, kalau ke Bali lagi dan perlu mobil hubungi kami ya. Kami akan ajak mengelilingi Bali utara yang tidak kalah bagus dengan Bali Selatan dan obyek wisatanya masih alami.
ReplyDeleteMas kalau mau tour nusa penida lagi. Hubungi aq ya. aq kasi harga 330K per person untuk half day. harga sahabat.
ReplyDeleteYuk Gasss menuju Nusa Penida Bali. dengan harga murah sudah bisa menikmati keindahan Nusa Penida Bali
ReplyDelete